Tokoh

Tebar Kebahagian untuk Anak Negeri,  LPD Desa Adat Pohgading Denpasar Hadirkan Cahaya di Tengah Duka Banjir

 Sabtu, 20 September 2025

Lpd desa adat pohgading peduli


Denpasar |  Di tengah luka dan duka yang ditinggalkan banjir bandang yang melanda Denpasar beberapa waktu lalu, secercah harapan datang dari Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Pohgading. Dengan langkah penuh kasih, LPD hadir bukan hanya sebagai lembaga keuangan adat, tetapi juga sebagai sahabat yang setia mendampingi masyarakat dalam suka maupun duka.

Sebanyak 23 paket bantuan disalurkan ke SD Negeri 2 Ubung. Di dalam kotak sederhana itu, tersimpan buku tulis dan perlengkapan sekolah lengkap bukan sekadar alat tulis, melainkan simbol harapan, agar anak-anak yang sempat terhenti oleh bencana tetap bisa menulis mimpi dan menata masa depan.

Pesan Pemucuk: Bencana Bukan Akhir, Tapi Awal untuk Bangkit

Pemucuk LPD Desa Adat Pohgading, Ni Wayan Seni Nuratni, menyampaikan bahwa kepedulian ini lahir dari hati yang ingin selalu dekat dengan masyarakat, terlebih di saat-saat sulit.

“Bencana memang menguji, namun bukan untuk melemahkan. Justru di tengah derasnya air dan lumpur, kita harus menemukan kekuatan untuk bangkit. Anak-anak adalah cahaya masa depan, jangan biarkan banjir meredupkan semangat mereka,” tutur Seni Nuratni dengan penuh kelembutan.

Ia menambahkan, langkah kecil yang dilakukan LPD Pohgading diharapkan menjadi inspirasi bagi lembaga lain untuk bergerak bersama. Menurutnya, gotong royong dan rasa kemanusiaan adalah pilar yang harus terus dijaga dalam adat dan kehidupan sosial.

Buku Sebagai Obor Harapan

Di tengah wajah polos para siswa SD Negeri 2 Ubung, paket berisi buku tulis itu menjadi seperti obor kecil yang menerangi gelapnya masa pasca banjir. Setiap lembar kertas putih adalah ruang kosong bagi mereka untuk kembali menulis mimpi, seakan menghapus jejak lumpur yang sempat menodai halaman kehidupan.

Kepedulian Adat, Untuk Denpasar yang Bangkit

Bagi LPD Desa Adat Pohgading, keberadaan mereka bukan hanya sebatas menjaga aset dan dana masyarakat, tetapi juga menjaga kepercayaan dan persaudaraan. Banjir boleh datang, tapi persaudaraan harus tetap mengalir, membawa kesejukan bagi siapa saja yang terdampak.

“Kami ingin menunjukkan, bahwa LPD bukan sekadar tempat menyimpan uang. LPD adalah bagian dari keluarga besar Desa Adat, tempat kita saling menguatkan di kala susah maupun senang,” pesan Seni Nuratni.

Menjahit Luka, Menyulam Harapan

Bantuan sederhana ini adalah benang yang perlahan menjahit luka, sekaligus menyulam harapan agar Denpasar bisa bangkit dari bencana. Karena sebagaimana banjir yang akan surut, duka pun pada akhirnya akan reda, digantikan dengan tekad baru untuk melangkah lebih jauh. (TimNewsyess)


Penulis : Tim Klungkungnews


Siapa Calon Bupati Buleleng 2024 Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024



Siapa Calon Wakil Walikota Denpasar Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024