News

Lakukan Regenerasi LPD Desa Adat Penatahan Kepemimpinan, Sang Ayu Made Widiastini Siap Genjot Digitalisasi dan Kepercayaan Krama

 Kamis, 16 Oktober 2025

Lpd desa adat penatahan susut Bangli


 

Bangli |  Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Penatahan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, kini resmi memasuki babak baru. Setelah melalui proses regenerasi, kepemimpinan lembaga adat keuangan ini kini dipegang oleh Sang Ayu Made Widiastini, menggantikan pemucuk sebelumnya, I Nyoman Punia, yang memasuki masa pensiun pada pertengahan tahun 2025.

Saat ditemui di kantor LPD Penatahan, Kamis (16/10/2025), Widiastini mengungkapkan komitmennya untuk membawa LPD Penatahan menjadi lembaga yang semakin modern, transparan, dan dipercaya oleh masyarakat desa adat (krama). Ia menegaskan bahwa regenerasi kepemimpinan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat tata kelola dan mendorong penerapan teknologi digital dalam layanan LPD.

“Sekarang LPD Penatahan dikelola oleh anak-anak muda yang siap berinovasi. Kami akan mulai mendorong penerapan teknologi digital agar pelayanan lebih cepat, efisien, dan transparan, sekaligus menumbuhkan kembali kepercayaan krama,” ujar Widiastini dengan optimis.

Aset Capai Rp 7 Miliar, Laba Lampaui Target

Berdasarkan data hingga September 2025, aset LPD Desa Adat Penatahan tercatat mencapai Rp7 miliar, dengan laba berjalan sebesar Rp 220 juta. Capaian ini melampaui target laba kerja tahun 2025 yang sebelumnya ditetapkan sebesar Rp185 juta. Widiastini optimistis, hingga Desember 2025, laba LPD dapat tembus Rp240 juta.

“Astungkara, capaian ini melebihi target rencana kerja tahun ini. Kami akan terus menjaga kinerja agar tetap positif sampai akhir tahun,” ujarnya.

Dengan dukungan empat tenaga kerja muda, Widiastini berharap kinerja LPD semakin meningkat, baik dari sisi pelayanan maupun pengelolaan keuangan.

Fokus pada Kepercayaan dan Ketertiban Administrasi

Sebagai pemimpin baru, Widiastini menegaskan bahwa langkah pertama yang dilakukan adalah penataan kembali sistem administrasi dan penguatan kepercayaan masyarakat. Ia menilai, kepercayaan krama merupakan fondasi utama dalam menjaga eksistensi dan keberlanjutan LPD.

“Kami sekarang menata kembali administrasi, memastikan setiap proses pinjaman sesuai prosedur dengan jaminan yang jelas. Kepercayaan masyarakat adalah hal utama, tapi tetap harus diimbangi dengan sistem yang kuat agar semuanya tertib dan aman,” jelasnya.

Ia juga menyebutkan, saat ini terdapat beberapa penyimpan (deposan) besar dengan nominal hingga Rp 250 juta per nasabah, sesuai batas ketentuan BNPK.

Siapkan Transformasi Digital untuk Tahun 2026

Dalam upaya mempercepat adaptasi terhadap kemajuan zaman, Widiastini mengungkapkan bahwa LPD Penatahan tengah mempersiapkan transformasi digital. Langkah awal akan dimulai dengan penerapan sistem SMS Banking serta pembaruan sistem PTUSSI   guna memperkuat tata kelola keuangan berbasis teknologi.

“Untuk digitalisasi, kami sudah mulai berproses. Targetnya tahun depan (2026) layanan berbasis digital seperti SMS Banking bisa diterapkan. Ini penting agar masyarakat bisa bertransaksi lebih mudah tanpa harus datang ke kantor,” terangnya.

Ajak Generasi Muda Terlibat dalam Pengembangan LPD

Sebagai pemimpin perempuan yang relatif muda, Widiastini juga memiliki semangat tinggi untuk mengajak generasi muda desa ikut berperan dalam kemajuan LPD. Ia menilai, keterlibatan anak muda penting agar lembaga adat ini tetap relevan dan adaptif terhadap perubahan zaman.

“Kami terus melakukan sosialisasi agar generasi muda mau bergabung, berpartisipasi, dan ikut menempatkan dana di LPD. LPD adalah milik bersama, jadi semua warga harus ikut menjaganya,” katanya.

Ia pun mengaku bangga sekaligus tertantang menjadi perempuan pertama yang dipercaya memimpin LPD Penatahan.

“Satu sisi saya bangga, tapi di sisi lain ini tanggung jawab besar. Tugas ini harus dijalankan dengan hati dan komitmen karena merupakan amanah dari masyarakat adat,” ujarnya.

Komitmen Selamatkan dan Majukan Ekonomi Desa Adat

Melalui regenerasi kepemimpinan dan program modernisasi digital, LPD Desa Adat Penatahan diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal di tengah tantangan zaman. Widiastini menegaskan, pihaknya bersama perangkat desa adat dan masyarakat siap berkolaborasi menjaga kepercayaan dan keberlanjutan lembaga.

“Tujuan kami bukan hanya mengejar laba, tapi bagaimana LPD benar-benar hadir sebagai penopang ekonomi krama desa adat. Dengan dukungan semua pihak, saya yakin LPD Penatahan bisa semakin maju dan dipercaya,” tutupnya. (Tim Newsyess)


Penulis : Tim Klungkungnews


Siapa Calon Bupati Buleleng 2024 Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024



Siapa Calon Wakil Walikota Denpasar Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024