Badung |  Langit politik Bali berduka. Salah satu putra terbaik Buleleng, Jro Nyoman Ray Yusha, anggota DPRD Provinsi Bali dari Daerah Pemilihan (Dapil) Buleleng, berpulang ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa pada Sabtu (4/10/2025) sore di RSUP Prof. Ngoerah Sanglah, Denpasar.

Kabar kepergian almarhum yang dikenal santun, bijaksana, dan penuh dedikasi ini membawa duka mendalam bagi para kolega di lembaga legislatif Bali, termasuk Anggota DPRD Provinsi Bali asal Badung, I Wayan Bawa.

Politisi yang juga dikenal dekat dengan masyarakat ini menyampaikan rasa kehilangan yang amat mendalam atas berpulangnya sahabat sejiwanya di Fraksi Gerindra DPRD Bali.

“Saya pribadi, dan atas nama keluarga besar DPRD Bali, menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya Bapak Jro Nyoman Ray Yusha. Beliau bukan hanya rekan kerja di dewan, tapi juga panutan dalam bersikap dan berjuang untuk rakyat,” ujar I Wayan Bawa, Minggu (5/10/2025).

Menurut Bawa, semasa hidupnya, Jro Nyoman Ray Yusha dikenal sebagai sosok yang tulus dalam pengabdian dan berjiwa tenang dalam kebijaksanaan.

“Beliau selalu hadir dengan senyum, meneduhkan suasana dalam setiap pertemuan, dan mengingatkan kami untuk bekerja dengan hati. Figur seperti beliau sangat langka seorang pemimpin yang tidak banyak bicara, tetapi setiap langkahnya mengandung makna,” tuturnya lirih.

I Wayan Bawa juga menuturkan bahwa kepergian almarhum meninggalkan ruang kosong yang sulit tergantikan di hati para sahabat seperjuangan.
“Kita semua kehilangan seorang senior yang tulus. Semoga amal dan bakti beliau diterima oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dan arwah beliau menyatu dalam keabadian “Amor ring Acintya,” tambahnya.

Tak lupa, ia juga menyampaikan doa bagi keluarga besar almarhum agar diberikan ketabahan dan kekuatan menghadapi duka ini.

“Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan lahir batin. Kita doakan agar warisan kebaikan beliau menjadi penerang jalan bagi generasi berikutnya,” ucapnya dengan penuh haru.

Kepergian Jro Nyoman Ray Yusha di usia 75 tahun menjadi kehilangan besar bagi masyarakat Buleleng dan seluruh insan politik di Bali. Sosoknya akan selalu dikenang sebagai pemimpin yang lembut tutur kata, teguh pendirian, dan setia pada amanah rakyat.
(Tim Newsyess)