News
Digitalisasi Layanan: Baru 25 Persen LPD Desa Adat Tuka Besi karangasem dorong Nasabah aktif Gunakan Mobile Banking LPD
Kamis, 16 Oktober 2025
Lpd desa adat Tukad besi
Karangasem, Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Tukad Besi terus berbenah menuju era digital. Meski sebagian besar transaksi masih dilakukan secara manual, Pemucuk LPD Tukad Besi, I Ketut Sumiada, menyatakan pihaknya kini mulai mendorong pemanfaatan teknologi digital dalam setiap layanan kepada krama desa.
Saat ditemui di kantornya, Sumiada menjelaskan bahwa pihaknya telah meluncurkan layanan VESA Mobile Banking, yang memungkinkan nasabah melakukan berbagai transaksi keuangan secara real-time melalui aplikasi berbasis Android dan iOS.
Namun, ia mengakui bahwa adopsi teknologi digital di masyarakat masih rendah.
“Dari sekitar dua ribu lebih nasabah tabungan, baru sekitar 20–25 persen yang aktif menggunakan layanan mobile banking. Masih banyak yang memilih transaksi manual karena khawatir soal keamanan digital,” ujar Sumiada, Senin (13/10/2025).
Edukasi dan Sosialisasi Jadi Kunci
Menurutnya, kekhawatiran masyarakat terhadap peretasan atau penyalahgunaan data menjadi tantangan utama. Namun LPD Tukad Besi berkomitmen untuk terus memberikan edukasi dan jaminan keamanan kepada para nasabah.
“Kami selalu meyakinkan masyarakat bahwa aplikasi kami aman. Selama digunakan dengan benar dan tidak sembarangan klik tautan mencurigakan, tidak ada hacker yang bisa masuk. Kami juga memasang dua lapisan notifikasi: SMS dan bot Telegram, sehingga transaksi bisa langsung dipantau secara real-time,” jelasnya.
Untuk mendorong pemahaman digital, LPD Tukad Besi juga aktif melakukan sosialisasi dalam berbagai kegiatan desa, termasuk dalam momentum peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Masyarakat diajak mengenal manfaat mobile banking dan cara penggunaannya dengan aman.
Aset Capai Rp32 Miliar, Laba Berjalan Rp700 Juta
Di tengah proses digitalisasi ini, kinerja keuangan LPD Tukad Besi tetap menunjukkan hasil yang positif. Per September 2025, aset LPD mencapai Rp32 miliar berdasarkan neraca keuangan, dengan laba berjalan sebesar Rp700 juta.
“Kami optimistis hingga akhir tahun semua target kerja dapat tercapai. Sebagai lembaga adat yang juga memiliki misi sosial, kami tetap menempatkan semangat bisnis secara profesional. Optimisme adalah kunci agar LPD bisa tumbuh sekaligus bermanfaat bagi masyarakat,” tegas Sumiada.
Teknologi Jadi Alat Kontrol dan Transparansi
Sumiada menambahkan, fungsi utama teknologi digital bukan sekadar untuk kemudahan transaksi, melainkan juga sebagai alat kontrol. Melalui sistem notifikasi real-time, nasabah bisa langsung mengetahui setiap perubahan saldo, pembayaran kredit, maupun denda secara rinci.
“Nasabah bisa langsung tahu berapa sisa pinjaman, berapa bunga, berapa denda kalau terlambat. Transparansi seperti ini penting agar masyarakat lebih sadar dan disiplin dalam mengelola keuangannya,” ujarnya.
Harapan ke Depan: 100 Persen Nasabah Melek Digital
Ke depan, LPD Tukad Besi menargetkan agar seluruh nasabah tabungan, deposito, dan kredit dapat beralih ke sistem digital. Dengan aplikasi yang kini telah tersedia di Android dan iOS, Sumiada berharap masyarakat semakin percaya diri untuk memanfaatkan layanan berbasis teknologi.
Baca juga:
Bendesa Adat Sukawati, Made Sarwa Apresiasi peran dan Perkembangan Pesat LPD di Usia ke-34 Tahun
“Harapan kami, semua nasabah ikut program digitalisasi. LPD bukan hanya tempat menabung dan meminjam, tapi juga wadah pembelajaran keuangan modern bagi masyarakat adat,” tutupnya dengan optimistis.
Catatan:
LPD Tukad Besi menjadi salah satu contoh nyata lembaga keuangan adat Bali yang beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai kepercayaan dan kearifan lokal. (Tim Newsyess)
Penulis : Tim Klungkungnews
Polling Dimulai per 1 Maret 2024
Polling Dimulai per 1 Maret 2024