Wisata

Unik dan mengesankan  inilah Kolaborasi Desa Wisata di Sukawati, Sajikan Atraksi Bersepeda Menjelajah Potensi Desa

 Sabtu, 16 Agustus 2025

Desa wisata di Sukawati


 

Gianyar,  Desa-desa wisata di Kecamatan Sukawati kini tengah berupaya mengembangkan paket wisata terintegrasi yang menggabungkan atraksi budaya, keindahan alam, dan aktivitas petualangan. Salah satu inovasi menarik datang dari A.A. Gede Oka Widnyana, Sekretaris I Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Guwang, yang menggagas paket bersepeda lintas desa wisata.

Lewat program ini, wisatawan diajak menjelajahi potensi unik di beberapa desa dengan rute sepanjang 15 kilometer lebih. Perjalanan dimulai dari Desa Wisata Celuk menuju kawasan Asasuka Tubing di Desa Batuyang, lalu berlanjut hingga Desa Guwang, Desa Ketewel, bahkan melewati persawahan yang masih asri.

“Rute ini kami kombinasikan antara dua potensi desa yang berbeda, masing-masing dengan keunikan dan kekayaan budayanya. Wisatawan bisa menikmati atraksi tubing, menyaksikan tarian  barong, hingga melihat proses pembuatan patung dan lukisan,” ujar Oka Widnyana, Kamis (14/8/2025).

Tak hanya budaya, wisatawan juga disuguhkan panorama persawahan, jalan setapak yang berliku, hingga kemegahan Pura Payogan Agung di Desa Ketewel, salah satu pura tertua di Bali. Perjalanan bersepeda ini rata-rata ditempuh dalam waktu dua jam, namun bisa lebih lama jika disertai penjelasan mendetail dari pemandu desa.

“Kalau bersepeda saja sekitar dua jam. Tetapi kalau sambil menikmati penjelasan dan atraksi, bisa setengah hari. Itu justru menjadi pengalaman wisata yang lengkap,” tambahnya.

Paket Wisata dan Skema Kolaborasi

Konsep integrasi desa wisata ini lahir dari keinginan untuk menghindari ego sektoral antar-Pokdarwis. Menurut Oka, setiap desa memiliki potensi masing-masing yang jika digabungkan akan menjadi kekuatan besar untuk menarik wisatawan mancanegara maupun domestik.

“Daripada jalan sendiri-sendiri, lebih baik kita kembangkan potensi bersama. Nanti kita bisa buat paket perjalanan dengan sistem profit sharing, sehingga semua desa mendapat manfaat ekonomi,” jelasnya.

Untuk harga paket, ia memperkirakan biaya minimal sekitar Rp1 juta per orang, sudah termasuk makan di rumah penduduk, atraksi budaya, hingga asuransi perjalanan.

Harapan untuk Dukungan Pemerintah dan Masyarakat

Gagasan ini telah mendapat sambutan positif dari sejumlah kepala desa di Sukawati. Oka berharap pemerintah desa, pemerintah daerah, dan Pokdarwis dapat duduk bersama untuk menyatukan konsep, agar pariwisata desa benar-benar berkembang secara harmonis dan merata.

“Harapan kami, dengan adanya kolaborasi ini, masyarakat desa dapat menikmati dampak langsung dari pariwisata. Ada lapangan kerja baru, usaha kecil bergerak, ekonomi desa tumbuh. Pada akhirnya, maju desanya, sejahtera rakyatnya,” pungkas Oka Widnyana. (TimNewsyess)


Penulis : Tim Klungkungnews


Siapa Calon Bupati Buleleng 2024 Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024



Siapa Calon Wakil Walikota Denpasar Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024