Semarapura, Newsyess.com -  

Semangat peringatan Hari Puputan Klungkung ke-117, HUT Kota Semarapura ke-33, dan Festival Semarapura ke-7 tahun 2025 membuncah di jantung Kota Semarapura. Ribuan peserta dari berbagai penjuru Bali hingga wisatawan mancanegara memadati area Puri Agung Klungkung, Minggu pagi (27/4/2025), untuk mengikuti Semarapura Run Ecotourism yang digelar perdana tahun ini.

Acara yang diprakarsai oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Klungkung ini menjadi magnet baru dalam rangkaian perayaan, menggabungkan semangat olahraga, pariwisata, dan pelestarian budaya dalam satu langkah bersama.

Dengan penuh semangat, Bupati Klungkung I Made Satria, didampingi Wakil Bupati Tjokorda Gde Surya Putr dan Ketua DPRD Klungkung Anak Agung Anom, melepas start ribuan pelari. Peserta terbagi ke dalam dua kategori, yaitu 5K dan 10K, yang masing-masing menawarkan pengalaman berlari melintasi pesona alam dan warisan budaya Klungkung.

"Saya sangat mengapresiasi antusiasme masyarakat. Lomba lari ini tidak hanya sekadar ajang berolahraga, tetapi juga menjadi sarana memperkenalkan keindahan desa-desa wisata di Kabupaten Klungkung kepada masyarakat luas dan dunia," ujar Bupati Made Satria dalam sambutannya.

Bupati Satria, bersama Ketua TP PKK Ny. Eva Satria, Wakil Bupati Tjok Surya, dan Ny. Kusuma Surya Putra, bahkan turut berbaur menjadi peserta, membuktikan bahwa semangat Hari Puputan tidak hanya dikenang, melainkan dihidupkan kembali melalui gerakan nyata. Tak ketinggalan, anggota Forkopimda Kabupaten Klungkung, para asisten daerah, dan kepala OPD juga ikut serta memeriahkan acara.

Semarapura Run Ecotourism ini menjadi ajang yang memadukan kesehatan tubuh, pelestarian lingkungan, dan promosi wisata lokal. Rute lari yang melewati jalanan kota bersejarah, desa wisata, hingga sudut-sudut asri Klungkung membuat peserta tak hanya berlari, namun juga seolah menapaki sejarah dan budaya Bali yang kental.

Sebagai penutup, panggung hiburan pun digelar dengan menghadirkan artis Bali XXX. menambah kemeriahan suasana di Puri Agung Klungkung. Tawa dan sorak-sorai menggema, menandai bahwa perayaan tahun ini tidak hanya mengenang, tapi juga membangkitkan kembali semangat perjuangan dalam wajah baru: semangat sportivitas, kreativitas, dan cinta akan alam Bali. (TimNewsyess)