Wisata
Kembangkan Wisata Edukasi Pertanian Organik Berbasis Pengelolaan Sampah dan Homestay di Desa Sidan Gianyar
Selasa, 03 Juni 2025
Desa sidan gianyar kembangkan desa wisata
Gianyar | Klungkungnews.com - 3 Juni 2025 – Desa Sidan, Kecamatan Gianyar, terus menunjukkan kiprahnya sebagai desa wisata edukasi yang berbasis pada pertanian organik dan pengelolaan sampah berkelanjutan. Hal ini disampaikan langsung oleh Perbekel Desa Sidan, I Made Sukra Suyasa, S.Sos, saat ditemui tim Newsyess di Kissidan Eco Hill, Selasa (3/6/2025).
Pada hari itu, Desa Sidan kembali menerima kunjungan dari rombongan pelajar asal Amerika Serikat, yang terdiri dari 30 siswa lulusan SMA. Mereka datang untuk mempelajari pengelolaan sampah dan praktik pertanian organik langsung dari masyarakat Sidan. Kunjungan ini merupakan bagian dari program kerja sama dengan lembaga MPH (Merah Putih Hijau), yang fokus pada edukasi lingkungan dan pertanian berkelanjutan.
“Hari ini adalah kunjungan kedua dari grup internasional asal Amerika. Mereka belajar bagaimana masyarakat kami memilah sampah dari sumber, mengolah sampah organik menjadi kompos, dan menerapkan pertanian organik di lahan desa,” ujar I Made Sukra Suyasa.
Konsep Terpadu: Edukasi Sampah, Pertanian Organik, dan Wisata
Desa Sidan mengembangkan konsep wisata edukasi dengan pendekatan holistik yang mencakup:
Pemilahan sampah dari rumah tangga
Pengolahan di TPS 3R menjadi kompos padat dan cair
Distribusi kompos ke sawah-sawah petani
Penerapan sistem pertanian organik
Edukasi langsung kepada pengunjung
Rangkaian kegiatan kunjungan satu hari meliputi:
1. Pengamatan proses pengolahan sampah di TPS 3R
2. Diskusi kelompok (FGD) di ruang pertemuan Kissidan
3. Praktik penyebaran kompos di sawah
4. Makan malam bersama di Sidan Resto
“Kami memadukan antara edukasi, praktik lapangan, dan pengalaman budaya dalam satu paket kunjungan. Ini adalah bentuk kolaborasi desa dengan MPH dan masyarakat,” jelas Sukra.
Homestay: Solusi Ekonomi dan Lingkungan
Guna menunjang program edukasi dan wisata, Desa Sidan juga tengah mengembangkan homestay berbasis rumah penduduk. Total saat ini tersedia 15 kamar homestay dengan kisaran harga Rp290.000 hingga Rp390.000 per malam, tergantung fasilitas.
Sukra menyampaikan bahwa pengembangan homestay bukan hanya bertujuan meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga mendorong kesadaran kolektif akan kebersihan dan pengelolaan lingkungan.
“Kalau ada tamu menginap di rumah, otomatis halaman harus bersih, sampah dipilah dengan sadar. Ini menciptakan budaya baru yang positif,” ujarnya.
Capaian Awal dan Harapan Masa Depan
Konsep desa wisata berbasis pertanian organik dan pengelolaan sampah ini mulai diterapkan sejak tahun 2024. Meski masih tergolong baru, BUMDes Desa Sidan telah mencatat pendapatan sekitar Rp75 juta dari sektor desa wisata. Tahun ini, Desa Sidan menargetkan pendapatan hingga Rp100 juta seiring meningkatnya jumlah kunjungan dan pengembangan fasilitas.
Pada tanggal 23 Juni 2025, Desa Sidan dijadwalkan menerima rombongan pengunjung dari Papua, yang akan tinggal di homestay dan belajar langsung tentang budaya Bali, pertanian organik, serta pengelolaan sampah.
“Kami siapkan paket lengkap: tinggal di rumah warga, belajar menanam, membuat tamia (hiasan tradisional), dan mengikuti tradisi lokal. Semua terkelola satu pintu melalui desa,” kata Sukra, menjelaskan konsep “one gate, one village”.
Ajakan untuk Masyarakat
Menutup perbincangan, Sukra mengajak seluruh masyarakat Sidan untuk bersama-sama mendukung visi desa menjadi kawasan wisata organik yang berkelanjutan.
“Mari kita sambut perubahan ini dengan semangat gotong royong. Lewat wisata edukasi dan pertanian organik, kita bisa ciptakan kesejahteraan tanpa meninggalkan nilai-nilai kearifan lokal,” pungkasnya. (TimNewsyess)
Penulis : Tim Klungkungnews
Polling Dimulai per 1 Maret 2024
Polling Dimulai per 1 Maret 2024