Jembrana, Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kabupaten Jembrana terus menunjukkan kinerja positif. Berdasarkan data Koordinator LPLPD Kabupaten Jembrana, Dewa Putu Widiantara, SE, tercatat 10 besar LPD dengan jumlah laba dan aset tertinggi per 31 Desember 2024 berhasil membukukan total laba lebih dari Rp 11,5 miliar dengan total aset mencapai Rp 559,3 miliar.

LPD Tegal Cangkring di Kecamatan Mendoyo menempati posisi puncak dengan laba tertinggi sebesar Rp 1,52 miliar dan total aset Rp 60,59 miliar. Menyusul di peringkat kedua, LPD Penyaringan yang juga berada di Kecamatan Mendoyo membukukan laba Rp 1,3 miliar dengan aset terbesar di antara 10 besar yakni Rp 85,42 miliar.

Posisi ketiga ditempati LPD Pekutatar di Kecamatan Pekutatan dengan laba Rp 1,2 miliar dan aset Rp 65,03 miliar. Sementara itu, LPD Nusa Sari di Kecamatan Melaya menempati peringkat keempat dengan laba Rp 1,19 miliar dan aset Rp 45,22 miliar.

Berikut daftar lengkap 10 besar LPD di Kabupaten Jembrana berdasarkan laba dan aset per 31 Desember 2024:

1. LPD Tegal Cangkring (Kec. Mendoyo)
   Laba: Rp 1.523.102.000 | Aset: Rp 60.595.045.000
2. LPD Penyaringan (Kec. Mendoyo)
   Laba: Rp 1.301.795.000 | Aset: Rp 85.426.749.000
3. LPD Pekutatar (Kec. Pekutatan)
   Laba: Rp 1.202.439.000 | Aset: Rp 65.034.590.000
4. LPD Nusa Sari (Kec. Melaya)
   Laba: Rp 1.194.097.000 | Aset: Rp 45.223.663.000
5. LPD Medewi (Kec. Pekutatan)
   Laba: Rp 1.120.522.000 | Aset: Rp 48.205.013.000
6. LPD Gumbrih (Kec. Pekutatan)
   Laba: Rp 1.116.191.000 | Aset: Rp 31.792.478.000
7. LPD Lelateng (Kec. Negara)
   Laba: Rp 1.070.091.000 | Aset: Rp 59.756.196.000
8. LPD Yehembang (Kec. Mendoyo)
   Laba: Rp 1.008.331.000 | Aset: Rp 51.092.234.000
9. LPD Berangbang (Kec. Negara)
   Laba: Rp 1.003.065.000 | Aset: Rp 51.693.373.000
10. LPD Perancak (Kec. Jembrana)
    Laba: Rp 1.000.000.000 | Aset: Rp 60.541.182.000

Dewa Putu Widiantara selaku Koordinator LPLPD Jembrana mengapresiasi pencapaian ini dan berharap LPD di Jembrana dapat terus meningkatkan perannya sebagai lembaga keuangan milik desa adat yang mandiri dan mampu mendukung perekonomian masyarakat.

“Capaian ini menunjukkan bahwa pengelolaan LPD di Jembrana pada umumnya sudah berjalan baik. Kami akan terus mendampingi dan membina agar ke depan semakin kuat dan dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi krama desa,” ujar Widiantara.

Sebagai lembaga keuangan adat, LPD memegang peran penting dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat Bali. Dengan kinerja yang positif, diharapkan LPD di Jembrana dapat menjadi contoh bagi LPD di kabupaten lainnya. (TimNewsyess)