News

Beri Dana Duka pada krama dan Kredit Tanpa Jaminan untuk Pemuda Bekerja ke Luar Negeri inilah Peran LPD Desa Adat Peselatan 

 Selasa, 05 Agustus 2025

Lpd desa adat peselatan karangasem


Karangasem,  Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Peselatan, Kecamatan Abang, Karangasem, terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kesejahteraan krama dan mendukung pembangunan Desa Adat. Selain memberikan kontribusi rutin ke Desa Adat, LPD ini juga menginisiasi program dana duka untuk krama yang meninggal dunia, serta menyediakan fasilitas kredit tanpa jaminan bagi generasi muda yang ingin bekerja ke luar negeri.

Pemucuk LPD Desa Adat Peselatan, I Gede Kuta, saat ditemui Newsyess pada Selasa (5/8/2025), menyampaikan bahwa sejak berdiri tahun 2001 dengan modal awal Rp 10 juta, lembaga ini tumbuh secara signifikan. Hingga Agustus 2025, total aset LPD telah mencapai Rp4.075.454.000, dengan dana pihak ketiga sebesar Rp3.028.865.000 dan melayani 114 krama dalam sistem dulang kepemilikan.

Berperan Aktif dalam Pembangunan Adat

Sebagai lembaga milik adat, LPD Desa Adat Peselatan secara rutin menyisihkan 20% dari labanya untuk mendukung kegiatan dan pembangunan Desa Adat, termasuk upacara keagamaan dan perbaikan infrastruktur adat. Salah satu contohnya adalah dukungan kepada dua pura besar di wilayah Peselatan Kawan dan Peselatan Kangin. 

“Setiap piodalan besar atau pembangunan adat, kami selalu alokasikan dana. Pernah juga kami bantu sekitar Rp3 juta untuk perbaikan jalan di wilayah adat,” jelas Gede Kuta.

Dana Duka dan Kredit Tanpa Jaminan untuk Anak Muda

Salah satu program sosial yang cukup menonjol dari LPD ini adalah pemberian dana duka kepada  krama yang meninggal dunia sebesar Rp 1 juta Hal ini menjadi bentuk kepedulian sosial lembaga kepada komunitas adatnya.

Tak hanya itu, LPD Desa Adat Peselatan juga memiliki terobosan luar biasa: memberikan kredit tanpa jaminan kepada generasi muda yang ingin bekerja ke luar negeri. Program ini telah berjalan dan membantu setidaknya lima orang pemuda berangkat ke luar negeri, dengan nilai pinjaman hingga Rp70 juta per orang.

“Kami tidak meminta jaminan, karena pekerjaan mereka sendiri adalah jaminannya. Mereka bisa membayar cicilan dari penghasilan di luar negeri melalui transfer langsung ke rekening LPD,” ungkap Gede Kuta.

Pembayaran dilakukan secara fleksibel, bisa bulanan, dan juga melibatkan bantuan dari orang tua mereka yang berada di kampung halaman. Proses pencairan kredit pun cepat, hanya memerlukan waktu 2–3 hari setelah pengajuan.

Kepercayaan Krama Jadi Kunci Kemajuan

Menurut Gede Kuta, keberhasilan dan kelangsungan LPD sangat bergantung pada kepercayaan dan partisipasi aktif krama. Ia menegaskan bahwa LPD bukan milik perorangan, melainkan milik bersama yang harus dijaga dan dibangun dengan semangat kebersamaan.

“Kami selalu sampaikan kepada masyarakat bahwa LPD ini milik kita bersama, berada di bawah naungan Desa Adat dan berlandaskan pada Tri Kahyangan. Maka dari itu, mari kita jaga dan rawat lembaga ini bersama-sama,” pesannya.

Harapan ke Depan

Gede Kuta berharap LPD Desa Adat Peselatan dapat terus tumbuh dan berinovasi dalam memberikan manfaat langsung bagi krama, terutama kaum muda. Ia ingin lembaga ini tidak hanya menjadi tempat menabung, tetapi juga menjadi pendorong lahirnya generasi produktif dan mandiri.

“Tujuan kami ke depan, LPD bisa menjadi jembatan bagi anak-anak muda untuk meraih masa depan yang lebih baik, khususnya yang bekerja ke luar negeri. Tanpa jaminan, tanpa beban, tapi dengan semangat gotong royong dan kepercayaan,” pungkasnya. (TimNewsyess).


Penulis : Tim Klungkungnews


Siapa Calon Bupati Buleleng 2024 Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024



Siapa Calon Wakil Walikota Denpasar Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024