Tokoh

Desa Adat Semaon Gelar Upacara Ngusaba Dewa Menyucikan Jagat, Menyatukan Bhakti dan Kebersamaan”

 Rabu, 29 Oktober 2025

Desa adat semaon payangan


Gianyar, Suasana penuh kesakralan menyelimuti Desa Adat Semaon, Desa Puhu, Kecamatan Payangan, saat pelaksanaan rangkaian Karya Ngusaba Dewa di Pura Penataran Er Jeruk. Karya agung yang menjadi wujud bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa ini diawali dengan “Upacara Melasti”, “Mepasaran”, dan “Mendak Siwi” pada Soma Paing Warigadian (27 Oktober 2025), kemudian dilanjutkan dengan Mepada Tawur pada Anggara Pon Warigadian (28 Oktober 2025). Seluruh upacara dipuput oleh Ida Pedanda Rai Gunung dengan penuh ketenangan dan dharma.

Melasti: Penyucian Jagat dan Diri

Upacara Melasti dilaksanakan di Segara Watu Klotok dan Pura Melanting, dimulai sejak pukul 06.00 Wita. Iring-iringan pralingga Ida Bhatara Sesuunan menuju segara menjadi pemandangan sakral, diiringi kidung suci dan tabuhan baleganjur. Air laut sebagai simbol Tirta Amertha diyakini mampu menyucikan segala mala jagat dan kekotoran lahir batin.

Dalam prosesi ini, krama desa juga melakukan pelepasan mala secara simbolis dengan membuang tanah yang diambil dari pekarangan rumah dan pura, sebagai bentuk pembersihan spiritual dan lahiriah sebelum pelaksanaan yadnya utama.

Mepasaran dan Mendak Siwi: Persiapan Spiritual dan Keseimbangan Energi

Setelah Melasti, masyarakat melanjutkan Mepasaran dan Mendak Siwi di Pura Melanting Giri Kusuma Upacara Mepasaran melambangkan aktivitas spiritual yang mencerminkan kesiapan masyarakat, baik secara materiil maupun batiniah, untuk melaksanakan karya. Di dalamnya tersirat simbolisasi “pasar suci” di mana masyarakat menyatukan niat tulus dalam menyediakan perbekalan yadnya.

Sementara Mendak Siwi bermakna penyambutan tenaga suci (Ida Bhatara–Bhatari) agar berstana dan memberkati pelaksanaan karya. Prosesi ini menjadi momen penting dalam menjaga harmoni lima unsur ritual (Tantra, Yantra, Mantra, Mudra, dan Tirtha), yang menjadi pondasi kesempurnaan spiritual Karya Ngusaba Dewa.

Mepada Tawur: Penyucian dan Keselarasan Alam

Rangkaian berlanjut dengan Mepada Tawur di Pura Penataran Er Jeruk pada Anggara Pon Warigadian (28 Oktober 2025). Upacara ini merupakan bagian dari Bhuta Yadnya yang bermakna penyucian roh hewan yang digunakan dalam upacara, agar roh tersebut mengalami peningkatan spiritual dalam kelahiran berikutnya. Nilai luhur dari Mepada Tawur adalah harmoni antara manusia, alam, dan roh semesta.

“Mapada Tawur bukan hanya ritual penyucian, tetapi juga wujud kesadaran umat untuk menjaga keseimbangan antara bhuwana alit dan bhuwana agung. Ini adalah simbol keharmonisan yang menjadi dasar kehidupan,” ujar I Made Sila, selaku Panitia Seksi Acara.

Suara Para Tokoh: Gotong Royong dan Spirit Ngayah

Ketua Panitia, I Wayan Murtanayasa, S.Pd., M.Pd., menyampaikan rasa syukur atas partisipasi seluruh warga dalam persiapan dan pelaksanaan karya.

“Kami mengapresiasi semangat ngayah seluruh krama desa. Rasa kebersamaan inilah yang menjadikan karya ini bukan sekadar upacara, tetapi juga momentum memperkuat spiritualitas dan solidaritas sosial,” ungkapnya.

Sementara itu, Bendesa Adat Semaon, I Wayan Tempo, menegaskan makna Ngusaba Dewa sebagai pengejawantahan nilai Tri Hita Karana keharmonisan hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan.

“Melalui Ngusaba Dewa, kami ingin meneguhkan nilai-nilai kebersamaan, kesucian, dan keseimbangan alam. Ini adalah wujud bakti kami kepada Ida Sang Hyang Widhi dan warisan leluhur yang harus dijaga dengan tulus,” ujarnya dengan penuh rasa haru.

Rangkaian Ngusaba Dewa akan berlanjut hingga **puncak piodalan di Pura Penataran Er Jeruk pada Werespati Kliwon Warigadian (5 Nopember 2025). Semangat ngayah, kebersamaan, dan ketulusan yang terpancar dari masyarakat Desa Adat Semaon menjadi cerminan hidupnya nilai dharma di tengah modernitas zaman.

“Semoga yadnya suci ini membawa kerahayuan jagat, kedamaian, dan kesejahteraan bagi seluruh umat,” tutup I Made Sila penuh harap.  (Tim Newyess)


Penulis : Tim Klungkungnews


Siapa Calon Bupati Buleleng 2024 Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024



Siapa Calon Wakil Walikota Denpasar Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024