Tokoh
Wayan Yudatama, Mantan Bankir Profesional selama 20 tahun Bawa LPD Desa Adat Peliatan Tembus Aset Rp 518 Miliar dan Laba Rp 7 Miliar
Minggu, 26 Oktober 2025
Lpd desa adat Peliatan Ubud
Gianyar | Hanya dalam waktu tujuh bulan memimpin, I Wayan Yudatama berhasil membawa Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Peliatan, Ubud menorehkan prestasi spektakuler. Aset LPD kini menembus Rp 518 miliar dengan laba bersih mencapai Rp 7 miliar per September 2025. Capaian ini menempatkan LPD Peliatan sebagai salah satu LPD dengan kinerja terbaik di Kabupaten Gianyar, sekaligus membuktikan kepemimpinan Yudatama yang berpengalaman di dunia perbankan.
“Setengah triliun aset saya sendiri terkejut. Dulu waktu di Bank , rasanya luar biasa kalau bisa mencapai Rp200–300 miliar. Sekarang, di LPD ini malah bisa lebih dari Rp 500 miliar. Itu luar biasa,” ujar Yudatama sambil tersenyum bangga.
Dari Dunia Bank ke LPD Adat
Perjalanan karier Yudatama tak bisa dibilang singkat. Ia menghabiskan lebih dari 20 tahun di dunia perbankan, mulai dari Bank Bali, Bank Permata, hingga Bank (MMC). Berawal sebagai Customer Service, ia meniti karir menjadi Supervisor, Marketing, hingga Kepala Cabang. Selama belasan tahun, ia memilih tetap bertugas di Ubud, agar tetap dekat dengan keluarga dan adat istiadat di desanya.
“Saya orang Bali, satu-satunya anak laki-laki di keluarga. Jadi saya merasa punya tanggung jawab untuk tetap menjaga adat dan keluarga. Karena itu, saya selalu minta ditempatkan di Ubud saja,” kenangnya.
Pengalaman panjang di dunia bank membuatnya paham betul arti disiplin, pelayanan, dan kepercayaan nasabah. Prinsip itulah yang kini ia terapkan di LPD Peliatan.
“Di bank, semua harus presisi dan patuh pada SOP. Tapi di LPD, selain profesionalisme, ada nilai sosial dan kekeluargaan yang kuat. Itu bedanya. Di sini, rasa dan hubungan sosial menjadi bagian dari pelayanan,” jelasnya.
Dari Bankir ke Pengusaha Villa
Sebelum bergabung dengan LPD, Yudatama sempat menekuni dunia pariwisata. Ia mengelola Green Bird Villa dan Green Tree House di Ubud dua properti yang dibangun dari hasil jerih payahnya di dunia perbankan.
“Ilmu perbankan saya bawa ke dunia pariwisata. Dari sistem pencatatan, pemasaran, hingga transaksi keuangan semua saya terapkan. Hasilnya, usaha itu berjalan baik.” ungkapnya.
Selain dikenal sebagai bankir dan pengusaha, Yudatama juga hobi menangkarkan burung murai batu. Koleksinya kini mencapai lebih dari 150 ekor. “Hobi itu hiburan saya di sela kesibukan. Dari burung juga saya belajar sabar dan telaten,” ujarnya.
Digitalisasi dan Strategi Bisnis Ganda
Begitu dipercaya memimpin LPD Peliatan, Yudatama langsung melakukan pembenahan besar. Ia menggabungkan pengalaman profesional di bank dengan semangat pelayanan berbasis adat.
Ia memperkenalkan tiga sistem tabungan pilihan untuk masyarakat: manual (tulis tangan), passbook (print buku tabungan), dan M-Banking. Semua tetap dipertahankan agar masyarakat dari generasi tua hingga muda bisa menyesuaikan diri.
“Kami tidak menghapus sistem lama. Itu marwah LPD. Tapi kami juga menyiapkan masa depan dengan digitalisasi. Sekarang sudah ada ATM, antrian digital, dan M-banking agar masyarakat bisa bertransaksi dari rumah,” paparnya.
Dalam tujuh bulan terakhir, digitalisasi ini terbukti efektif. Aset LPD melonjak dari awal saya masuk di LPd Rp 460 miliar menjadi Rp 518 miliar, naik sekitar Rp 58 miliar. Peningkatan kepercayaan masyarakat juga tercermin dari lonjakan dana pihak ketiga (tabungan dan deposito).
“Itu bukti nyata masyarakat percaya. Mereka melihat sendiri sistemnya transparan, bisa dicek real time lewat aplikasi. Kepercayaan inilah yang menjadi modal utama kami,” tegas Yudatama.
Sentuhan Hati dalam Kredit
Meski modern dan digital, Yudatama menekankan bahwa nilai kemanusiaan tetap menjadi ruh utama LPD. Ia menolak pendekatan kaku seperti di bank konvensional.
“Kalau di bank, tiga kali menunggak langsung di-blacklist. Di LPD tidak begitu. Kita masih mau dengar alasan krama. Kadang cukup ditegur secara sosial saja, itu lebih efektif. Itulah bedanya lembaga adat,” jelasnya.
Menurutnya, keberhasilan LPD Peliatan tak hanya diukur dari angka laba dan aset, tetapi dari rasa percaya dan ikatan sosial dengan masyarakat desa adat.
Visi ke Depan
Ke depan, Yudatama bertekad menjadikan LPD Peliatan sebagai model LPD digital berbasis adat yang tetap memegang teguh nilai gotong royong.
“Harapan saya sederhana. LPD tetap menjadi lembaga kebanggaan krama desa. Uang adat harus tetap berputar di desa, tapi dikelola dengan sistem modern dan transparan. Itulah sinergi antara tradisi dan teknologi,” tutupnya penuh keyakinan.
Capaian Kinerja LPD Desa Adat Peliatan per Agustus 2025:
* Aset: Rp518 miliar
* Laba bersih: Rp7 miliar
* Peningkatan aset: Rp58 miliar dalam 7 bulan
* Digitalisasi layanan: M-Banking, ATM, antrian digital, pilihan buku tabungan
(Tim Newsyess)
Penulis : Tim Klungkungnews
Polling Dimulai per 1 Maret 2024
Polling Dimulai per 1 Maret 2024