News

Menyatukan Spiritualitas dan Alam, Pura Luhur Surya Agung Pucak Bukit Mucung Wujudkan Visi Gubernur Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali

 Minggu, 20 Juli 2025

Pura luhur surya agung bukit mucung


 

Gianyar,
Bendesa Adat Batuyang, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Jro Bendesa Guru Made Sukarta, menyuarakan dukungannya terhadap pembangunan “Pura Luhur Surya Agung Pucak Bukit Mucung” yang berlokasi di Banjar Kelod, Desa Angantelu, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Pura yang berdiri megah di ketinggian 350 meter dari tanah ini, menjadi simbol harmoni spiritual, pelestarian alam, serta semangat menyatukan umat sedharma di Bali.


Pembangunan pura ini dimulai sejak tahun 2019 atas inisiatif dan semangat tulus “Penglingsir” Pura, Dr. I Nengah Suriata, tokoh spiritual asal Angantelu yang juga dikenal sebagai Ketua Alumni Lemhanas Bali. Dalam prosesnya, pembangunan ini senantiasa menjunjung semangat “Wana Kertih” sesuai visi Gubernur Bali dalam “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” yakni menyucikan dan memuliakan gunung, laut, dan bukit sebagai pusat-pusat spiritualitas Pulau Dewata.


“Pura ini tidak berlandaskan soroh, klan, atau keluarga tertentu. Ini adalah pura umat sedharma dari berbagai penjuru Bali yang telah dan akan menjadi pengempon dan pedek  tangkil ke pura ,” ujar Jro Bendesa Sukarta, yang melihat semangat universal dari pembangunan pura ini sebagai fondasi kebersamaan antar umat Hindu di Bali.


Pura Luhur Surya Agung Pucak Bukit Mucung juga memiliki keistimewaan alami. Bukit tempat berdirinya pura disebut sebagai Bukit Mahdur Gama, karena secara alami ditumbuhi pohon-pohon sakral dan langka seperti jarak bang, sambung tulang, cendana, taruwong, dan lainnya yang konon tidak pernah ditanam secara sengaja.


Bagawanta di pura ini adalah Ida Resi dari “Griya Agung Tulikup”, memberikan sentuhan spiritual yang mendalam dalam setiap ritual. Tak hanya sebagai tempat pemujaan, ke depannya pura ini akan dikembangkan menjadi pusat spiritual dan “wellness retreat”, tempat ideal untuk yoga, meditasi (samadhi), dan kegiatan spiritual lainnya. Dengan pemandangan alam yang mempesona dari puncak bukit hingga laut biru di kejauhan, tempat ini diharapkan menjadi magnet spiritual sekaligus destinasi wisata berbasis budaya dan kesucian.


Bantuan dari Pemerintah Provinsi Bali juga terus mengalir. Pada tahun 2023 dan 2025, pembangunan pura ini mendapatkan dukungan masing-masing sebesar Rp300 juta. Bantuan tambahan sebesar Rp50 juta juga diberikan oleh Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI. "Tentu kami sangat berterima kasih atas perhatian pemerintah dalam menjaga dan mendukung kawasan suci seperti ini,” tutur Jro Bendesa Sukarta.


Puncak pembangunan tahap ketiga akan dilanjutkan dengan pelaksanaan karya besar bertajuk “Padudulsana alit Tawur Nawa Gempang” yang akan digelar pada 7 September 2025. Karya ini diharapkan menjadi titik balik spiritualitas masyarakat dalam menjaga harmoni dengan alam semesta.


Pembangunan pura ini pun berjalan sejalan dengan regulasi yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Bali. Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 2 Tahun 2023 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali 2023–2043 mengatur pelestarian kawasan suci, termasuk pura yang berdiri di kawasan gunung dan bukit. Sementara Peraturan Gubernur Bali No. 25 Tahun 2020 turut memberikan landasan perlindungan terhadap pura, pratima, dan simbol-simbol keagamaan Hindu.


“Sebagai bagian dari masyarakat adat, kami sangat mendukung regulasi ini agar pembangunan pura tetap menjaga nilai-nilai spiritual, tidak tergeser oleh komersialisasi, serta menjunjung tinggi pelestarian kawasan suci yang diwariskan leluhur,” tegas Jro Bendesa Adat Batuyang.

Melalui Pura Luhur Surya Agung Pucak Bukit Mucung, Bali kembali menunjukkan bahwa kesucian bukan hanya dijaga lewat doa, tetapi juga lewat tindakan nyata, gotong royong, dan keharmonisan antara manusia, alam, dan Tuhan. Sebuah upaya untuk menjaga taksu Bali agar Pulau Seribu Pura ini tetap bercahaya dalam dimensi spiritual dan budaya. (TimNewsyess)


Penulis : Tim Klungkungnews


Siapa Calon Bupati Buleleng 2024 Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024



Siapa Calon Wakil Walikota Denpasar Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024