Tokoh

Berkat Sinergi dan Persepsi Satu Arah, Kunci Sukses LPD Keramas Raup Laba Rp 1,6 Miliar dan Aset Rp 46 Miliar

 Selasa, 11 November 2025

Lpd desa adat kermas


Gianyar |  Keberhasilan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, dalam membukukan laba bersih Rp 1,6 miliar dengan total aset mencapai Rp 46 miliar pada tahun 2025 bukanlah hasil kebetulan. Di balik angka yang impresif itu, tersimpan semangat sinergi, kebersamaan, dan satu persepsi antara prejuru desa adat, pengawas, serta seluruh pegawai LPD.

Hal itu diungkapkan oleh Pengeraksa (Bendahara) LPD Desa Adat Keramas, I Made Mandra, saat ditemui di Kantor LPD Keramas, Selasa (11/11/2025). Menurutnya, kinerja gemilang yang dicapai LPD Keramas selama tiga tahun terakhir merupakan buah dari komunikasi yang solid dan kesamaan visi dalam melayani masyarakat adat.

“Kami selalu berpegang pada prinsip satu persepsi antara prajuru, pengawas, dan pegawai. Semua bekerja dengan semangat yang sama untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan menekan angka kredit macet,” ujar Mandra.

Dari Mediasi Hingga Kemanusiaan

Keberhasilan LPD Keramas tak lepas dari penerapan sistem mediasi dalam menyelesaikan setiap permasalahan kredit. Saat terjadi tunggakan, langkah pertama yang dilakukan bukan penagihan keras, tetapi dialog dan pendekatan humanis.

“Kalau ada nasabah yang macet, kami panggil untuk mediasi. Kami tanya dulu alasannya. Kalau alasannya masuk akal, seperti ada anggota keluarga meninggal atau usaha menurun, kami bantu cari jalan keluar bersama. Intinya, tetap ada sisi kemanusiaan dalam pengelolaan keuangan adat,” jelasnya.

Pendekatan semacam ini terbukti efektif. Nasabah merasa dihargai, dan pada akhirnya tetap berkomitmen melunasi kewajibannya. Dari mediasi yang penuh empati inilah lahir kepercayaan masyarakat yang kuat terhadap LPD Keramas.

Efisiensi dan Tanggung Jawab Kolektif

Selain menjaga kedekatan dengan masyarakat, kunci lain keberhasilan LPD Keramas adalah penerapan efisiensi di segala lini operasional. Semua pengeluaran dipertimbangkan dengan matang agar tidak membebani lembaga.

“Kita tekan biaya sekecil mungkin, tapi pelayanan tetap maksimal. Pengawas dan pegawai selalu mengingatkan satu sama lain untuk bekerja efisien dan transparan. Karena laba besar itu lahir dari tanggung jawab bersama,” ujar Mandra.

Ia juga menambahkan, pendekatan kolektif dalam pengambilan keputusan menjadi kekuatan tersendiri. Setiap kebijakan, termasuk soal bunga pinjaman atau restrukturisasi kredit, selalu dibahas bersama antara pengurus, pengawas, dan perwakilan masyarakat.

Teladan bagi LPD Lain

Dari total 36 LPD yang beroperasi di Kecamatan Blahbatuh, LPD Keramas tercatat sebagai lembaga dengan perolehan laba terbesar sejak tahun 2022 hingga 2025. Keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi banyak LPD lain di Gianyar bahkan Bali secara umum.

“Kuncinya hanya satu: sinergi. Kalau pengurus, pengawas, dan pegawai sudah sejalan, maka tantangan apa pun bisa dihadapi. Karena di LPD bukan hanya soal angka, tapi juga tentang menjaga kepercayaan dan kesejahteraan krama desa,” tutup Mandra dengan senyum bangga.

Semangat Gotong Royong Sebagai Warisan Lokal

Kisah LPD Keramas menjadi bukti bahwa semangat gotong royong dan kebersamaan masih menjadi fondasi kuat bagi kemajuan lembaga keuangan adat di Bali. Di tengah era persaingan dan digitalisasi, LPD Keramas menunjukkan bahwa keberhasilan ekonomi bisa diraih tanpa meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan dan kekeluargaan. (Tim Newsyess)


Penulis : Tim Klungkungnews


Siapa Calon Bupati Buleleng 2024 Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024



Siapa Calon Wakil Walikota Denpasar Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024