Tokoh
Jro Bima Ketua DPW Perindo Bali Jangan Intimidasi Penggiat Sosial yang Suarakan Kondisi Hutan Buleleng
Rabu, 08 Oktober 2025
Jro bima
Denpasar | Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Perindo Provinsi Bali, I Ketut Putra Ismaya Jaya atau yang akrab disapa Jero Bima Ismaya Jaya, menyoroti tindakan Dinas Perhutanan yang mendatangi rumah seorang penggiat sosial asal Buleleng, Nengah Setiawan, usai yang bersangkutan mengunggah video tentang kondisi hutan di wilayah tersebut.
Menurut Jero Bima, langkah yang dilakukan oleh aparat dinas tersebut justru berpotensi menimbulkan intimidasi dan tekanan psikologis, baik terhadap Nengah Setiawan maupun keluarganya.
“Saya sangat menyayangkan apa yang dilakukan oleh Dinas Perhutanan dengan mendatangi penggiat sosial Nengah Setiawan. Ia hanya menyuarakan apa yang dia tahu tentang kondisi hutan Buleleng yang dulu masih lebat ketika dia muda,” tegas Jero Bima, Selasa (7/10/2025).
Ia menilai, tindakan tersebut seharusnya tidak dilakukan secara langsung ke rumah pribadi, karena bisa menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat yang ingin menyuarakan kebenaran.
“Kalau didatangi ke rumahnya, kasihan keluarganya. Mereka pasti merasa terintimidasi, bahkan bisa jadi keluarganya akan menyalahkan Nengah Setiawan dan meminta agar tidak lagi bersuara. Ini tentu mematikan keberanian masyarakat untuk peduli terhadap tanah dan lingkungan Bali,” ujarnya.
Minta Pemerintah Lebih Terbuka dan Klarifikasi Lewat Media
Jero Bima mengingatkan agar pihak Dinas Perhutanan tidak bersikap reaktif terhadap kritik masyarakat, melainkan menempuh cara yang lebih elegan dengan melakukan klarifikasi secara terbuka melalui media.
“Dinas Perhutanan bisa melakukan klarifikasi lewat media. Kalau memang informasi yang disampaikan Nengah Setiawan tidak benar, silakan dikonter secara terbuka. Sampaikan bagian mana yang keliru, agar masyarakat juga paham,” sarannya.
Ia menekankan bahwa kebebasan menyampaikan pendapat dan kepedulian terhadap lingkungan harus dijaga. Menurutnya, penggiat sosial seperti Nengah Setiawan justru membantu pemerintah dalam mengawasi potensi kerusakan hutan.
“Saya ingin masyarakat Bali punya nyali untuk melihat dan peduli pada tanah Balinya. Jangan takut bersuara. Kalau ada yang benar, sampaikan dengan berani,” ujarnya menegaskan.
Dorong Sinergi Pemerintah dan Masyarakat untuk Pelestarian Hutan
Lebih lanjut, Jero Bima berharap pemerintah membuka ruang dialog yang sehat dengan masyarakat. Ia menilai, laporan dan rekaman dari masyarakat dapat menjadi bahan evaluasi dan dasar tindakan nyata bagi aparat terkait untuk menjaga kelestarian hutan di Bali.
“Harapan saya, pemerintah mau mendengarkan aspirasi dan masukan dari masyarakat. Ketika ada warga yang memvideokan kondisi hutan, jangan malah ditekan. Ajak mereka bekerja sama untuk ikut menjaga hutan,” ujarnya.
Jero Bima menambahkan, masyarakat kini sudah memiliki kesadaran dan kemampuan untuk merekam dan melaporkan berbagai peristiwa di lapangan. Pemerintah seharusnya menjadikan hal itu sebagai sumber informasi awal untuk melakukan penelusuran dan penindakan jika ditemukan pelanggaran.
“Dari laporan masyarakat inilah pemerintah bisa turun melakukan tindakan. Jadi tidak perlu mencari-cari siapa yang bersuara, tapi fokus pada perbaikan yang perlu dilakukan,” jelasnya.
Pesan untuk Penggiat Sosial
Menutup pernyataannya, Jero Bima menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh kepada Nengah Setiawan agar tidak mundur dan tetap bersuara demi kebenaran.
“Terima kasih kepada Nengah Setiawan. Jangan mundur, jangan takut. Suarakan yang benar untuk tanah Buleleng dan Bali tercinta. Semoga kedepan tidak ada lagi intervensi, dan mari bersama kita perbaiki keadaan agar menjadi lebih baik,” pungkasnya. (TimNewsyess)
Penulis : Tim Klungkungnews
Polling Dimulai per 1 Maret 2024
Polling Dimulai per 1 Maret 2024