News
Dorong Kemandirian Ekonomi Lewat Dana Penguatan Desa Adat, LPD Peliatan Siapkan Dana sebesar Rp 100 Juta setiap Bulannya
Senin, 27 Oktober 2025
Dana penguatan desa lpd peliatan
Gianyar
Pemucuk Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Peliatan, I Wayan Yudatama, menegaskan pentingnya keberadaan dana penguatan desa adat sebagai tonggak kemandirian ekonomi berbasis adat. Melalui pengelolaan dana tersebut, desa adat diharapkan mampu membiayai berbagai kegiatan pembangunan, sosial, dan spiritual tanpa ketergantungan pada bantuan pihak luar.
Dalam keterangannya pada Senin, 27/10/2025 di kantor LPD Desa Adat Peliatan Ubud Gianyar , Yudatama menyampaikan bahwa dana penguatan desa merupakan hasil nyata dari sistem pengelolaan LPD yang sehat, profesional, dan transparan.
“Dana penguatan desa ini adalah napas bagi kemandirian desa adat. Besar kecilnya tentu tergantung dari kemampuan LPD masing-masing. Kalau laba LPD meningkat, otomatis kemampuan memperkuat desa adat juga ikut naik,” ujarnya.
20 Persen Laba untuk Desa Adat: Bentuk Nyata Kepedulian Ekonomi Adat
Yudatama menjelaskan, sesuai kesepakatan bersama Sabo Desa (Majelis Desa Adat), setiap LPD wajib menyalurkan 20 persen dari laba bersih tahunannya kepada desa adat. Dana ini kemudian digunakan untuk berbagai kegiatan adat seperti pembangunan pura, kegiatan sosial, serta upacara keagamaan di tingkat banjar maupun desa.
Selain itu, sebagian dana tersebut dialokasikan secara khusus menjadi “dana penguatan desa”, yakni tabungan jangka panjang untuk memperkokoh fondasi ekonomi adat.
“Kalau bisa disisihkan Rp100 juta yakni 2 persen dari laba setiap bulan, dalam setahun bisa terkumpul Rp1,2 miliar. Dalam lima tahun nilainya bisa lebih dari Rp 6 miliar. Itu modal besar bagi desa untuk mandiri tanpa menunggu bantuan luar,” jelas Yudatama.
Dana tersebut digunakan untuk mendukung tiga unsur utama desa adat parahyangan (spiritual), pawongan (sosial), dan palemahan (lingkungan) agar manfaatnya dirasakan seluruh krama adat.
Sekretaris LPD: Sinergi dengan Prajuru Adat Kunci Kekuatan
Sekretaris LPD Desa Adat Peliatan, Pande Made Putera, menambahkan bahwa kunci keberhasilan pengelolaan dana penguatan desa adat terletak pada sinergi antara LPD dan prajuru adat.
“Kami di LPD tidak bisa bekerja sendiri. Setiap kebijakan keuangan selalu kami koordinasikan dengan bendesa dan prajuru adat. Tujuannya agar pengelolaan dana berjalan sesuai awig-awig dan aspirasi masyarakat,” ungkapnya.
Ia juga menyebut bahwa sinergi ini menjadikan LPD Peliatan sebagai contoh lembaga adat yang mengedepankan prinsip transparansi dan tanggung jawab sosial.
“Keberadaan dana penguatan desa membuat setiap krama merasa memiliki, karena hasil usaha LPD kembali kepada desa dan masyarakat adatnya sendiri,” tambah Pande Made Putera.
Bendahara LPD: Transparansi Jadi Dasar Kepercayaan
Sementara itu, Bendahara LPD Desa Adat Peliatan, I Wayan Darsana, menegaskan pentingnya akuntabilitas dalam setiap pengelolaan keuangan.
“Setiap bulan kami laporkan seluruh transaksi masuk dan keluar, termasuk dana penguatan desa. Semua terbuka dan dapat diakses oleh prajuru. Inilah yang membuat LPD kami tetap dipercaya oleh masyarakat,” jelas Darsana.
Ia menilai, sistem keterbukaan tersebut menjadi pondasi kuat yang menjaga stabilitas lembaga sekaligus membangun rasa aman bagi masyarakat adat yang menabung atau meminjam di LPD.
“Kalau di bank umum ada LPS, di desa adat kita punya sistem penguatan sendiri. Itulah bentuk gotong royong ekonomi berbasis adat yang melindungi seluruh krama,” ujarnya.
Menuju Desa Adat Mandiri dan Lestari
Dengan adanya dana penguatan desa, LPD Peliatan kini mampu menjalankan berbagai kegiatan adat tanpa harus menunggu proposal bantuan dari pihak luar.
“Kalau desa sudah punya dana sendiri, kegiatan bisa jalan kapan pun tanpa menunggu bantuan. Ini yang disebut desa mandiri dan berdaulat secara ekonomi,” tegas Yudatama.
Ia juga menekankan bahwa sistem penguatan desa adat ini tidak hanya berorientasi ekonomi, tetapi juga berfungsi sebagai bentuk perlindungan sosial dan spiritual masyarakat adat..jpg)
“Kita jaga alam, kita kuatkan masyarakat, dan kita rawat tradisi. Itulah tiga kekuatan utama desa adat yang harus terus kita pelihara,” tambahnya.
Sinergi LPD dan Desa Adat Wujudkan Kemandirian Bali
Yudatama berharap semangat ini bisa menjadi inspirasi bagi seluruh LPD dan desa adat di Bali.
“Kalau LPD dan desa adat bersatu, Bali akan kokoh, baik secara ekonomi maupun spiritual. Inilah cara kita membangun Bali dari desa, berlandaskan adat, budaya, dan kemandirian,” pungkasnya.
Dengan konsep seperti ini, LPD Desa Adat Peliatan tidak hanya berperan sebagai lembaga keuangan, melainkan motor penggerak ekonomi adat dan simbol gotong royong masyarakat Bali dalam menjaga kemandirian dan kelestarian budayanya.
(Tim Redaksi Newsyess)
Penulis : Tim Klungkungnews
Polling Dimulai per 1 Maret 2024
Polling Dimulai per 1 Maret 2024