News

Tinggal bersama kakek dan nenek  Redaksi Newsyess, Cinta Itu Tiba dalam Paket Sembako dan alat Tulis pada Gede Waisnawa asal Kedisan

 Kamis, 07 Agustus 2025

Redaksi newsyess berbagi


Tegalalang,  Di antara rimbunnya pepohonan dan damainya persawahan Desa Kedisan, ada seberkas cahaya yang berusaha menyala, walau diterpa angin hidup yang tak ramah. Namanya I Gede Rangga Jayanta Waisnawa Putra, bocah kelas IV SD Negeri 4 Kedisan, baru sembilan tahun usianya. Tapi beban hidupnya jauh lebih tua dari umurnya.

Ia tinggal bersama kakeknya I Nyoman Sudarma (80) dan neneknya I Wayan Ginarsih (65). Kakek di rumah, tak lagi kuat bekerja. Sang nenek, saban hari mengadu nasib sebagai tukang amplas togog (patung kayu) di Desa Pujung, berjuang menyambung hidup dari serpihan-serpihan debu kayu dan harapan.

Kabar tentang Gede Rangga mengalir di media sosial seperti desir angin yang membawa kabar dari pucuk-pucuk daun menuju hati yang tak tinggal diam. Dan hati itu adalah Ngakan Putu Suardika, yang akrab disapa Ngakan Yess, pimpinan redaksi Newsyess. Begitu membaca kisah Gede, ia langsung melangkah. Tanpa banyak tanya, ia datang, membawa pelukan hangat yang diwujudkan dalam bentuk paket sembako, perlengkapan alat tulis sekolah, dan uang saku sejumput bantuan untuk harapan yang sempat redup.

"Kami tidak datang membawa keajaiban, tapi semoga kehadiran kami bisa menjadi setetes embun di padang hati yang kering," tutur Ngakan Yess, lirih tapi pasti.

Saat ditanya, Gede masih menyimpan rindu. Rindu pada ibunya yang telah menikah lagi, dan ayahnya Juga menikah lagi . Di matanya, tak ada kebencian. Hanya secuil harapan, bahwa suatu hari, keluarga akan kembali utuh. Tapi lebih dari itu, Gede jika besar nanti bercita-cita ingin menjadi guru. Bukan untuk dirinya semata, tapi agar bisa menyalakan pelita di hati anak-anak yang hidup dalam gelap.

“Jangan pernah lupa pada orang tua, walaupun mereka telah pergi dan membentuk kisah baru,” ujar Gede dengan polos, namun menusuk dalam.

Di sisi lain, kakek Nyoman Sudarma menahan haru. Di usia senja, ia tak lagi meminta apa-apa. Namun dari lubuk hatinya, ia berharap, ada lebih banyak tangan yang terulur bagi cucu-cucu seperti Gede yang lahir dalam badai namun tetap berdiri dalam cahaya.

“Kami tidak butuh banyak, cukup agar cucu kami bisa sekolah, makan cukup, dan tumbuh dengan mimpi. Biar kami yang tua memanggul sisanya,” ucapnya, sembari menyeka air mata yang menua bersama waktu.

Ngakan Yess pun mengajak semua pihak, terutama lembaga-lembaga keuangan di Bali seperti Bank BPD Bali, LPD, BPR, koperasi, dan juga tokoh-tokoh masyarakat, untuk turut serta dalam gerakan berbagi, menyentuh kehidupan yang kerap luput dari perhatian.

“Kami percaya, Bali tetap kuat karena spirit gotong-royong dan welas asih yang tak lekang oleh zaman. Mari saling jaga, saling kuatkan,” pungkasnya.

Satu langkah kecil dari Bayad, mungkin tak mengubah dunia. Tapi bagi Gede, langkah itu adalah bukti bahwa ia tidak sendiri. Dan bahwa harapan masih hidup, selama masih ada yang peduli. (TimNewsyess)


Penulis : Tim Klungkungnews


Siapa Calon Bupati Buleleng 2024 Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024



Siapa Calon Wakil Walikota Denpasar Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024