Tokoh

Tetap Berkomitmen  Jaga Kualitas Bata Ekspos Pejaten terbaik di Bali,UD Wahyu Utama Dukung Pembangunan Estetis dan Berkelas

 Rabu, 02 Juli 2025

Batu bata ternak di Bali ud Wahyu utama


Tabanan   2 Juli 2025 — Di tengah maraknya pembangunan rumah, pura, hingga wantilan dengan sentuhan arsitektur Bali yang kuat, kebutuhan akan material bangunan berkualitas pun terus meningkat. Salah satunya adalah bata ekspos Pejaten, yang kian populer karena tampilannya yang estetik dan kekuatannya yang teruji.

Salah satu produsen bata ekspos terpercaya di Banjar Pejaten, Desa Pejaten, Kecamatan Kediri, Tabanan adalah UD Wahyu Utama, sebuah usaha keluarga yang kini dikelola oleh generasi muda dengan semangat menjaga kualitas dan memperluas jangkauan pasar.

“Yang membedakan bata pres atau bata ekspos Pejaten dengan bata biasa adalah dari segi tekstur yang lebih halus, presisi, serta warna yang lebih merah alami. Ini sangat cocok untuk bagian depan bangunan seperti rumah, penyengker pura, dan angkul-angkul,” jelas pemilik UD Wahyu Utama saat ditemui di tempat produksinya.

Proses Produksi Detail, Waktu Panjang Demi Kualitas Maksimal

Pembuatan bata ekspos di UD Wahyu Utama tidak asal cetak. Dimulai dari proses pencampuran tanah dengan paras (tanah putih), kemudian digiling menggunakan mesin molen. Setelah itu, adonan dicetak menggunakan mesin pres.

Setelah dicetak, bata harus diangin-anginkan selama tiga hari, lalu dijemur selama empat hari (dengan catatan cuaca cerah). Setelah cukup kering, bata dibakar selama 16 jam non-stop, kemudian didinginkan selama sehari penuh sebelum siap kirim.

“Untuk ukuran bata 5x5x21 cm, satu kali pembakaran bisa menghasilkan 11.500 sampai 12.000 kicis. Kalau bata tipis ukuran 5x10x21 cm, hasilnya antara 7.000–8.000 kicis. Lama pembuatannya juga tergantung cuaca, bisa 10 hari sampai bahkan sebulan kalau sering mendung,” jelasnya.

Pasar Luas dan Pelayanan Profesional

Meski baru menekuni secara mandiri selama dua tahun, usaha ini tumbuh dari pengalaman keluarga dan telah mengirim produknya ke berbagai wilayah di Bali. Bahkan saat ini, UD Wahyu Utama tengah mempersiapkan pesanan untuk pengiriman ke Bogor guna proyek pembangunan wantilan.

“Kami siap kirim ke seluruh Bali, bahkan luar Bali. Terakhir, kami kirim ke Batu Malang. Ke depan, kami berharap bisa terus memperluas jangkauan,” ujarnya.

Keunggulan lain UD Wahyu Utama adalah komitmen menjaga kualitas. Bila ada produk cacat, pemilik usaha siap mengganti dengan yang lebih baik.

“Kualitas adalah kunci. Kalau pelanggan kurang puas, kami siap mengganti. Itu bentuk tanggung jawab kami,” tegasnya.

Harga Kompetitif dan Terbuka untuk Kerja Sama

“Kalau pesanannya banyak, harganya bisa lebih murah. Kami terbuka untuk toko bangunan yang ingin kerja sama,” katanya.

Usaha ini juga terbuka bagi masyarakat atau pelanggan yang ingin datang langsung melihat proses produksi di lokasi.

Bahan Baku Selektif, Harap Dukungan Pemerintah Daerah

Bahan baku tanah kini diperoleh dari luar Pejaten, seperti di Bantas, Gadungan, Rianggede hingga Desa Wanasari, Tabanan. Namun, pemilik UD Wahyu Utama menegaskan bahwa tidak semua jenis tanah cocok.

“Kami selalu uji sampel dulu. Kalau tanahnya tidak cocok, kami cari lokasi lain. Ini demi menjaga kualitas hasil akhir bata,” ujarnya.

Di akhir wawancara, ia menyampaikan harapan kepada Pemerintah Kabupaten Tabanan agar lebih banyak melibatkan pelaku usaha lokal dalam proyek pembangunan daerah.

“Kami harap pemerintah ikut memakai produk lokal, terutama bata ekspos dari Pejaten. Hampir 50 persen warga Pejaten adalah pengusaha bata dan genteng. Kami butuh dukungan agar usaha bisa terus berjalan dan berkembang,” tandasnya.

Kontak UD Wahyu Utama

???? Alamat: Banjar Pejaten, Desa Pejaten, Kec. Kediri, Tabanan
???? Tlp/WA: 0857-9233-2324
???? Terima pemesanan seluruh Bali dan luar daerah
???? Terbuka untuk kerja sama dengan toko bangunan dan kontraktor. (TimNewsyess)


Penulis : Tim Klungkungnews


Siapa Calon Bupati Buleleng 2024 Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024



Siapa Calon Wakil Walikota Denpasar Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024