News

Petani Jembrana Ikuti Pelatihan Herbisida Terbatas Pakai, Dorong Peningkatan Produktivitas dan Ketahanan Pangan

 Senin, 14 Juli 2025

Petani Jembrana dapat pelatihan herbisida


 


Jembrana , 14 Juli 2025 – Dalam upaya meningkatkan keterampilan dan pengetahuan petani terhadap penggunaan pestisida yang aman dan efektif, Aliansi Stewardship Herbisida Terbatas (ALISHTER) bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Jembrana menggelar kegiatan Pelatihan Pengguna Herbisida Terbatas Pakai di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, Senin (14/7/2025).


Acara pelatihan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jembrana, Ir. I Made Dwi Maharimbawa, M.Si, yang menyambut baik kolaborasi antara ALISHTER dengan pemerintah daerah dalam mendukung peningkatan kapasitas petani di Jembrana.


“Kami menyampaikan apresiasi atas terlaksananya pelatihan ini. Kehadiran ALISHTER sangat strategis dalam memberikan edukasi dan pembinaan teknis kepada petani, terutama dalam penggunaan Herbisida Terbatas Pakai yang aman dan bertanggung jawab. Hal ini penting untuk mendukung program nasional dalam mewujudkan ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan,” ujar Ir. I Made Dwi Maharimbawa, M.Si dalam sambutannya.


Pelatihan ini diikuti oleh 80 petani dari berbagai desa di wilayah Kabupaten Jembrana. Mereka mendapatkan materi teknis seputar penggunaan herbisida secara tepat guna, teknik aplikasi lapangan, aspek keselamatan kerja, pertolongan darurat dan pencegahan keracunan pestisida, hingga regulasi yang mengatur penggunaan pestisida terbatas.


Mendorong Pertanian yang Aman, Efisien, dan Ramah Lingkungan


Direktur Eksekutif ALISHTER, “Syafrizal”, dalam kesempatan tersebut menekankan pentingnya penguatan kapasitas petani agar penggunaan herbisida tidak membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan, sekaligus tetap efektif dalam pengendalian gulma dan peningkatan hasil pertanian.


“Herbisida Terbatas Pakai memiliki ketentuan dan standar tertentu. Oleh karena itu, hanya petani yang terlatih yang boleh menggunakannya. Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan bahwa para petani memahami cara kerja bahan aktif, dosis penggunaan yang tepat, serta prosedur keamanan yang harus dijalankan,” terang Syafrizal.


ALISHTER juga menekankan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari misi besar mereka dalam menyebarkan teknologi pertanian yang ramah lingkungan, sekaligus menjawab tantangan produktivitas pertanian di tengah perubahan iklim dan degradasi lahan.


Wujud Nyata Kolaborasi Pemerintah dan Swasta


Kolaborasi antara pemerintah daerah dan ALISHTER dalam pelatihan ini menjadi contoh konkret sinergi antara sektor publik dan swasta dalam membangun pertanian modern yang berkelanjutan. Dengan peningkatan keterampilan petani, diharapkan penggunaan input pertanian akan menjadi lebih bijak, efisien, dan sesuai standar yang ditetapkan.


Kegiatan pelatihan ini juga dirangkai dengan simulasi langsung di lapangan, pembagian alat pelindung diri (APD), serta pemberian sertifikat kompetensi bagi para peserta yang telah mengikuti pelatihan hingga tuntas.


Langkah Kecil, Dampak Besar

Dengan adanya pelatihan ini, para petani di Jembrana diharapkan dapat menjadi pionir dalam penggunaan herbisida yang bertanggung jawab, sekaligus menjadi agen perubahan di komunitas masing-masing dalam menerapkan praktik pertanian yang aman, sehat, dan berdaya saing.


Langkah kecil ini adalah bagian dari gerakan besar menuju pertanian nasional yang lebih maju dan tangguh menghadapi tantangan global, menuju kemandirian pangan Indonesia. (TimNewsyess)


Penulis : Tim Klungkungnews


Siapa Calon Bupati Buleleng 2024 Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024



Siapa Calon Wakil Walikota Denpasar Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024