Karangasem, Bali | Newsyess.com - Di sebuah dusun sunyi di kaki perbukitan Sidemen, hidup seorang remaja yang tengah berjuang dalam senyap. Namanya I Gede Antara, 18 tahun, siswa kelas 3 SMA yang hari-harinya tak lagi hanya diwarnai oleh tugas sekolah, tapi juga oleh jarum-jarum medis dan mesin cuci darah. Di balik senyum tipisnya, tersimpan cerita ketabahan yang menggetarkan nurani.

Gede Antara tinggal di Banjar Dinas Sangkan Gunung, Kecamatan Sidemen, bersama ayahnya, I Komang Sida, dan ibunya, Ni Kadek Oni, yang sehari-hari bekerja sebagai petani. Di tengah kehidupan yang sederhana dan alam yang permai, keluarga kecil ini menyimpan pergulatan besar perjuangan melawan gangguan fungsi ginjal yang menuntut Gede harus menjalani cuci darah secara rutin, bahkan kini dilakukan setiap hari di rumahnya.

Mendengar kisah ini, Redaksi Newsyess yang dipimpin oleh Ngakan Putu Suardika, atau yang akrab disapa Ngakan Yess, tergerak. Bersama CV Mitra Karya Bahagia (CV. MKB), tim Redaksi menyambangi rumah Gede, menyulam empati dalam bentuk nyata: menyerahkan “paket sembako dan sedikit bantuan dana dalam amplop”. Sebuah bentuk kasih yang tulus, bukan untuk menyelesaikan penderitaan, tapi untuk memberi semangat bahwa ia tidak sendiri.

"Kita bukan siapa-siapa, tapi kalau hati ini masih bisa digerakkan untuk sesama, maka kita sedang menjemput makna hidup yang sesungguhnya," ujar Ngakan Yess lirih, saat menyerahkan bantuan dengan penuh haru.

Dalam kunjungan itu, tak banyak kata terucap, tapi tatapan mata dan genggaman tangan hangat lebih dari cukup untuk menjembatani cinta kasih antar sesama. Di wajah Gede, ada semburat senyum yang barangkali jarang muncul akhir-akhir ini. Dan di mata kedua orangtuanya, terlihat kilau syukur yang tak mampu mereka utarakan dengan bahasa.

"Kami tidak tahu harus berkata apa. Hanya bisa berdoa semoga semua yang membantu anak kami diberi umur panjang dan rejeki berlimpah," ujar I Komang Sida, ayah Gede, dengan suara bergetar.

Kisah ini mungkin tidak akan jadi headline besar di negeri ini. Namun, di relung-relung kehidupan masyarakat Bali yang sarat nilai “tatwam asi” aku adalah kamu kisah ini adalah nyala kecil dari kemanusiaan yang tak pernah padam.

Dengan langkah kecil ini, Redaksi Newsyess dan CV MKB berharap dapat menginspirasi banyak hati untuk ikut peduli. Sebab di setiap sudut desa, selalu ada anak-anak seperti Gede yang memerlukan uluran tangan, bukan hanya untuk hidup, tapi untuk tetap bermimpi. (TimNewsyess)