Tokoh
Kucurkan Dana Rp 1,5 Miliar dari LPD Desa Adat Timpag untuk Pembangunan Tunon Marga Sunia: Warga Diuntungkan, Biaya Upacara Diringankan
Kamis, 10 Juli 2025
Lpd desa adat timpag
Tabanan, Langkah strategis diambil LPD Desa Adat Timpag, Kecamatan Kerambitan, Tabanan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan krama desa. Melalui dukungan dana hingga Rp1,5 miliar, pembangunan Tunon Marga Sunia (krematorium desa adat) resmi dimulai. Pembangunan ini digadang-gadang akan menjadi solusi jangka panjang untuk meringankan beban biaya upacara “ngaben” bagi masyarakat, terutama bagi keluarga kurang mampu.
Pemucuk LPD Desa Adat Timpag, I Gusti Komang Sukarsana, saat ditemui Newsyess pada Rabu (9/7/2025) di Kantor LPD Timpag, menyampaikan bahwa pembangunan dimulai sejak awal Juli dan ditargetkan rampung dalam waktu 6 hingga 8 bulan ke depan.
“Pembangunan sudah berjalan. Tahap awal kita fokuskan pada fondasi bangunan dan balai Peyadnyan . Targetnya awal tahun 2026 sudah bisa digunakan untuk upacara,” ujarnya.
Desain Modern, Fungsional, dan Ramah Komunitas
Bangunan krematorium ini dirancang terbuka dan semi knock-down, sehingga bisa dipindah atau dibongkar pasang sesuai kebutuhan upacara. Fokus utama di tahap awal pembangunan adalah balai peyadnyan , yang diharapkan bisa dimanfaatkan untuk upacara matatah masal dalam rangkaian acara melaspas saat bangunan rampung.
Sukarsana menjelaskan bahwa pembangunan ini telah dirancang sejak lima tahun lalu, namun baru sekarang bisa terealisasi setelah semua unsur Desa Adat memberikan dukungan penuh.
“Tujuan kami jelas: uang masyarakat tidak perlu keluar desa. Jadi kalau ada upacara, seperti Ngaben semua bisa dilakukan di kampung sendiri. Uangnya berputar di Desa Adat,” tegasnya.
Program Tabungan Kremasi: Krama Dapat Jaminan Upacara
Bersamaan dengan dimulainya pembangunan, LPD juga membuka Program Tabungan Tunon sejak Juni 2025. Masyarakat hanya cukup menyetor Rp1 juta, Perjiwa dengan tenor maksimal 6 bulan.
“Kalau dalam 6 bulan sejak mulai menabung ada keluarga yang meninggal, LPD akan menanggung biaya upacara sebesar 50% atau setara Rp12 juta. Kalau lewat dari 6 bulan, kita tetap bantu 100%,” jelas Sukarsana.
Program ini disambut antusias oleh masyarakat. Hingga awal Juli, sudah puluhan warga mendaftar dan mulai menabung, baik dengan sistem cicil maupun pembayaran langsung. Bagi warga yang kurang mampu, LPD juga memberikan kemudahan dengan pembayaran bisa di cicil.
Bantuan LPD Tak Hanya dari Tabungan
Sukarsana memastikan bahwa sumber dana bantuan untuk upacara tidak hanya berasal dari tabungan masyarakat.
“Kami kelola juga dana CSR, keuntungan usaha LPD, hingga dana sosial dari pengelolaan pembayaran Samsat . Semua itu akan digunakan untuk membantu warga yang kekurangan dalam prosesi kremasi,” imbuhnya.
Menurutnya, selama ini banyak warga yang kesulitan membiayai prosesi ngaben hingga terpaksa menjual tanah atau harta benda.
“Kita ingin itu tidak terjadi lagi. Yang tidak mampu pun bisa mengantar keluarganya dengan layak sampai ke perabuan terakhir,” ucapnya penuh empati.
Respon Krama dan Warga Perantauan
Meski mendapat sambutan positif, sejumlah krama perantauan meminta adanya pengkajian ulang sistem keuangan proyek, agar dananya tidak cepat habis dalam jangka panjang.
Menanggapi hal tersebut, LPD akan melakukan pertemuan terbuka Minggu depan, untuk menyampaikan bahwa sumber dana proyek tidak hanya dari tabungan Rp1 juta per orang, tetapi dari berbagai unit usaha dan skema dana sosial lainnya.
“Kita ingin semua transparan. Masyarakat berhak tahu, dan kami terbuka. Yang penting, tujuan kita sama: untuk kesejahteraan bersama,” tegas Sukarsana.
Mengurangi Beban hingga Rp25 Juta
Sebelum adanya proyek ini, biaya ngaben masal maupun pribadi bisa mencapai Rp 50 juta lebih per orang, terutama bagi keluarga tidak mampu.
Dengan hadirnya Tunon Marga Sunia atau Ngaben Ala Desa Adat Timpag, diharapkan upacara bisa dilakukan secara kolektif dan lebih hemat, tanpa mengurangi nilai adat dan spiritualnya. (TimNewsyess)
Penulis : Tim Klungkungnews
Polling Dimulai per 1 Maret 2024
Polling Dimulai per 1 Maret 2024