Tokoh

I Wayan Tagel Winata Hadiri Launching Buku “Sang Maestro Legong & Kebyar” di Ubud Dokumentasi Sejarah Misi Seni Bali ke Panggung Dunia

 Selasa, 10 Juni 2025

Wayan tagel winarta anggota DPRD bali,


Anggota DPRD Provinsi Bali, I Wayan Tagel Winata**, menghadiri acara peluncuran buku bertajuk “Sang MAESTRO: Legong & Kebyar” yang digelar di Balerung Mandera, Desa Peliatan, Ubud, pada Senin (9/6/2025). Buku ini mengangkat kisah perjalanan seni tari dan tabuh Bali yang dipimpin maestro Almarhum A.A. Gde Mandera, sosok legendaris asal Peliatan yang menjadi pionir dalam memperkenalkan kesenian Bali ke kancah dunia internasional.

Peluncuran buku ini merupakan bagian dari upaya pelestarian warisan budaya Bali melalui dokumentasi sejarah perjalanan misi kesenian pertama dari Bali yang tampil di panggung dunia, tepatnya di Paris, Prancis, tahun 1931.

"Buku ini bukan hanya sekadar catatan sejarah, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda Bali untuk terus mencintai, memelihara, dan mengembangkan warisan budaya leluhur," ujar I Wayan Tagel Winata dalam sambutannya.

Buku yang Mengabadikan Jejak Emas Maestro Seni Bali

Buku “Sang Maestro: Legong & Kebyar”* menyajikan narasi mendalam tentang dedikasi dan perjuangan A.A. Gde Mandera, yang sejak tahun 1931 telah memimpin delegasi seni dari Desa Peliatan untuk tampil di berbagai negara. Tarian Legong dan iringan tabuh Kebyar yang diperkenalkan saat itu menjadi ikon yang memperkenalkan keindahan dan kompleksitas budaya Bali kepada dunia internasional.

Dokumentasi ini menjadi penting dalam konteks sejarah dan identitas budaya Bali, mengingat tidak banyak catatan tertulis yang mengabadikan peristiwa monumental seperti misi seni ke Paris 1931, yang menjadi tonggak awal diplomasi budaya Bali.

Hadirkan Tokoh-tokoh Seni dan Budaya

Selain Wayan Tagel Winata, peluncuran buku ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh seni, budayawan, dan pejabat daerah, termasuk Ibu Putri Suastini Koster, yang dikenal aktif dalam kegiatan pelestarian budaya Bali. Kehadirannya menjadi bentuk dukungan moral terhadap pentingnya pelestarian seni tradisi Bali melalui media literasi.

Dalam kesempatan tersebut, para tokoh juga memberikan testimoni tentang peran besar A.A. Gde Mandera dalam membina generasi penari dan penabuh dari Peliatan, serta perannya dalam memperkuat identitas budaya Bali di mata dunia.

Dorongan untuk Literasi dan Pelestarian Budaya

I Wayan Tagel Winata menyampaikan apresiasinya terhadap penerbitan buku tersebut. Ia menilai bahwa buku ini bisa menjadi sumber literatur penting untuk pendidikan seni budaya, baik di sekolah maupun komunitas sanggar seni.

"Kami di DPRD Bali mendukung penuh setiap bentuk dokumentasi budaya seperti ini. Sangat penting bagi anak-anak muda kita tahu bahwa leluhur kita bukan hanya pelaku seni, tetapi juga duta budaya yang dihormati dunia," tambahnya.

Ia juga berharap buku ini bisa dijadikan referensi di sekolah-sekolah seni dan menjadi pemicu bagi desa-desa adat lain di Bali untuk mulai mendokumentasikan sejarah kesenian dan tokoh-tokoh lokal mereka. (TimNewsyess)


Penulis : Tim Klungkungnews


Siapa Calon Bupati Buleleng 2024 Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024



Siapa Calon Wakil Walikota Denpasar Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024