Tokoh
Hadirkan Tarian Maskot “Sekar Buana” pada Kerobokan Festival 2025 merupakan Simbol Keindahan, Persatuan, dan Kearifan Desa Adat Kerobokan
Minggu, 23 November 2025
Festival Kerobokan 2025
Badung | Gelaran Kerobokan Festival 2025 kembali menjadi pentas budaya yang memukau masyarakat Bali. Tahun ini, festival yang digelar di jantung Desa Adat Kerobokan menghadirkan sebuah penanda sejarah baru: peluncuran Tarian Maskot Desa Adat Kerobokan bertajuk “Sekar Buana”.
Tarian ini bukan sekadar pertunjukan seni, melainkan simbol identitas dan penyatuan masyarakat Kerobokan yang sarat akan filosofi Hindu.
Makna Filosofis “Sekar Buana”
Dalam sambutannya, I Gusti Agung Putu Sutarja, selaku Konsetor Tarian Sekar Buana menjelaskan bahwa “Sekar Buana” lahir dari perenungan spiritual masyarakat adat atas hubungan manusia dan alam.
“Sari-sari pati bunga diserap oleh alam dan warna-warni bunga memancarkan keindahan. Begitu pula kehidupan — alam menjadi tempat berpijak seluruh makhluk, tempat kita hidup bersama dalam keharmonisan,” ucapnya.
Beliau juga menegaskan bahwa dalam perspektif Hindu, Buwana terbagi menjadi dua:
* Buwana Agung — alam semesta,
* Buwana Alit — tubuh manusia.
Dalam tarian maskot ini, konsep “Sengkar Buwana” diwujudkan sebagai:
Pancaran keindahan alam dalam ragam karakter masyarakat Kerobokan yang senantiasa bersatu menjaga kearifan dan persatuan.
Tarian “Sekar Buana” menggambarkan karakter masyarakat yang cermat mengolah pikiran, bijak dalam bertindak, serta menjaga keseimbangan lahir dan batin sehingga kesehatan jasmani dan rohani senantiasa terpelihara.
Para Maestro di Balik Kelahiran Tarian Maskot Sekar Buana
Karya monumental ini lahir berkat kolaborasi seniman terbaik Desa Adat Kerobokan:
Bidang Seniman Tokoh
Konseptor: I Made Agus Adi Santikeyasa (Kucupa) Ide Garapan | Anak Agung Putu Sutarja, SH., LH Penata Tabuh: I Gede Putrasena, S.Sn., M.Sn & I Gede Bayu Suyasa, S.Sn
Penata Tari: Ni Komang Ayubita Lestari, S.Sn Pembina Tari: Ni Made Ayu Kesumadewi, S.Sn Penata Gero: Anak Agung Susilawati, S.Pd., AUD Koordinator: I Wayan Pusaka Alih, S.Sn
Pada puncak penampilan, pembawa acara menyerukan:
“Sambutlah dengan tepuk tangan yang meriah… inilah Tarian Maskot Desa Adat Kerobokan: Tari Sekar Buana!”
Tepuk tangan penonton menggema — pertanda tarian ini bukan hanya hiburan, tetapi hadiah budaya untuk masyarakat Bali dan generasi mendatang.
Kerobokan Festival 2025: Lebih dari Sekadar Perayaan
Tahun ini, Kerobokan Festival menjadi momentum:
* Penguatan identitas budaya masyarakat adat,
* Pelestarian seni tari berbasis filosofi Hindu,
* Penegasan komitmen Desa Adat Kerobokan dalam menjaga kearifan lokal di tengah modernisasi.
Tari Sekar Buana kini resmi menjadi ikon budaya Kerobokan, dan akan tampil mewakili desa adat dalam setiap kegiatan budaya, pariwisata, maupun seremoni adat.
Kerobokan tidak hanya tumbuh sebagai kawasan urban penuh dinamika,
tetapi tetap menjejak pada akar budayanya — seni, spiritualitas, dan persatuan.
Dengan lahirnya Tarian Maskot Sekar Buana, Desa Adat Kerobokan kembali menunjukkan kepada dunia bahwa budaya bukan untuk dipamerkan, tetapi untuk dihidupi dan diwariskan. (Tim Newsyess)
Penulis : Tim Klungkungnews
Polling Dimulai per 1 Maret 2024
Polling Dimulai per 1 Maret 2024