Tokoh

Dua Kali Sempat Terpuruk , Kini LPD Desa Adat Tista Abang Karangasem Bangkit dengan Aset Capai Rp2,4 Miliar

 Rabu, 11 Juni 2025

Lpd desa adat tista bangkit


 

Karangasem,  Setelah sempat mengalami keterpurukan selama dua periode panjang, Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Tista, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, kini menggeliat dan menunjukkan performa positif. Di bawah kepemimpinan Jro Mangku Nyoman Karang selaku Pemucuk LPD sejak awal 2023, lembaga ini berhasil memulihkan kepercayaan masyarakat adat dan membukukan aset mencapai Rp2,4 miliar per Juni 2025.

Ditemui di Karangasem pada Rabu (11/6/2025), Jro Mangku Nyoman Karang mengisahkan perjalanan pemulihan LPD yang awalnya berada dalam kondisi stagnan dengan beban kredit macet tinggi. Saat pertama kali bergabung pada Januari 2023 setelah pensiun dari dunia lembaga Keuangan  yakni KUD , ia melihat betapa mendesaknya revitalisasi LPD yang kala itu mengalami defisit kepercayaan.

"Awalnya kami hanya punya saldo sekitar Rp235 Juta dan itu pun masuk dalam tunggakan kredit bermasalah. Tapi berkat kepercayaan masyarakat dan dukungan desa adat, sekarang aset sudah mencapai Rp2,4 miliar," ujarnya.

Kebangkitan yang Didorong Kepercayaan dan Perantauan

Kunci utama kebangkitan LPD Tista adalah kepercayaan masyarakat terhadap figur Jro Mangku yang dipercaya tidak mungkin menyalahgunakan dana krama. Tak hanya itu, dukungan dari krama perantauan juga sangat signifikan. Banyak warga desa yang merantau ikut menyumbangkan dana simpanan ke LPD tanpa meminta bunga.

“Ada yang menabung Rp5 juta, Rp10 juta, tanpa menuntut bunga. Ini demi menghidupkan LPD kembali,” kata Jro Mangku.

Kepercayaan ini dikelola secara bijak, dengan sistem bunga yang tetap diberlakukan untuk menjaga sirkulasi keuangan sehat. Dalam waktu hampir dua tahun, LPD Tista mampu memperlihatkan kemajuan pesat.

Dukungan Desa Adat dan Sistem Pengelolaan Baru

Desa adat berperan besar dalam penguatan kembali struktur LPD, termasuk dalam sistem pemberian kredit yang kini berbasis jaminan sah seperti sertifikat PTSL, yang tidak bisa digunakan di luar wilayah desa adat.

“Kalau ada permohonan kredit, kami konsultasikan dulu dengan pihak desa adat. Jika tidak ada ACC dari bendesa atau pihak adat, kami juga tidak akan menyetujui,” jelasnya.

Selain itu, proses pemberian kredit kini jauh lebih profesional. Kredit hanya diberikan jika ada jaminan jelas dan administrasi lengkap. Hal ini menjadi antitesis terhadap praktik masa lalu, ketika banyak kredit diberikan tanpa KTP atau jaminan karena alasan kekeluargaan.

Target Menyumbang untuk Desa Adat Lewat Inovasi Pelayanan

Kini, LPD Tista juga mulai membuka layanan tambahan seperti pembayaran listrik, air, pajak kendaraan, dan PBB, yang memberikan fee langsung ke desa adat.

“Setiap transaksi ada fee Rp2.000–Rp3.000 yang masuk sebagai pendapatan desa adat. Selain itu, kita juga dapat pemasukan dari penjualan materai, yang per bulannya bisa mencapai Rp4 juta,” ungkap Jro Mangku.

Target ke depan, lanjutnya, adalah memperluas manfaat LPD untuk desa adat, termasuk dengan terus menyumbangkan dana untuk program pembangunan desa.

Pesan kepada Masyarakat: Nabung di LPD, Untung untuk Desa

Jro Mangku Nyoman Karang menutup dengan pesan kepada seluruh krama:

“Kalau menabung di LPD, keuntungannya kembali ke desa adat. Uang kita untuk kita. Kalau bayar tagihan ke BUMN atau lembaga luar, tidak ada timbal balik bagi masyarakat desa. LPD maju, desa adat pasti ikut maju.”

Saat ini, aset LPD Tista telah menembus angka Rp2,4 miliar, dengan laba berjalan mencapai sekitar Rp30 juta. Sebuah capaian luar biasa, mengingat lembaga ini sempat terpuruk selama hampir dua dekade akibat dampak erupsi Gunung Agung, pandemi COVID-19, serta pengelolaan yang kurang profesional di masa lalu. (TimNewsyess)



Siapa Calon Bupati Buleleng 2024 Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024



Siapa Calon Wakil Walikota Denpasar Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024