Tokoh

Dewa Ketut Raka, kades Desa Kedisan Dorong Pertanian Organik, Gandeng The Nusa Dua Bangun Pariwisata Berkelanjutan

 Rabu, 30 Juli 2025

Kades desa kedisan


 

GIANYAR, Kepala Desa Kedisan, I Dewa Ketut Raka, menegaskan komitmennya dalam mendukung kemandirian petani melalui penguatan pertanian organik sebagai penopang ketahanan pangan dan pariwisata berkelanjutan di Bali.

Pernyataan ini disampaikannya saat menerima kunjungan manajemen The Nusa Dua, yang dikelola oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), pada kegiatan Green Journey di Desa Kedisan, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Selasa (29/7/2025).

Dalam kesempatan itu, The Nusa Dua menyalurkan dukungan nyata berupa bantuan dua ekor sapi Bali betina muda kepada Kelompok Tani Petani Kedisan Mandiri. Bantuan ternak ini diharapkan mendukung praktik pertanian organik berkelanjutan karena limbahnya dapat diolah menjadi pupuk alami.

“Sebagai kepala desa, saya sepenuhnya mendukung program ini. Pertanian organik menjadi kunci menjaga ketahanan pangan desa dan keberlanjutan ekosistem Subak Kedisan,” tegas Dewa Ketut Raka.

Perjuangan Petani Kedisan Mandiri

Kelompok Tani Petani Kedisan Mandiri berdiri pada 25 Desember 2020. Saat ini, mereka memiliki 25 anggota yang mengelola sekitar 4 hektare lahan pertanian organik, di antara total 30 hektare lahan sawah milik Subak Kedisan yang dikerjakan oleh 170 petani.

Menurut ketua kelompok, bertani organik bukan tanpa tantangan. Mereka terpaksa beralih ke metode organik karena kondisi lahan yang mulai tandus akibat penggunaan bahan kimia berlebih, sementara biaya produksi terus meningkat.

Dari lahan mereka, petani Kedisan kini memproduksi beras organik bersertifikat dan aneka sayuran organik. Sejak 2022, beras Kedisan telah memiliki sertifikasi organik resmi, dengan varietas andalan seperti Cenana Merah, Mentik Susu, dan Srigati Organik yang terkenal pulen dan harum.

Sebagian hasil panen dipasarkan secara lokal, sebagian lagi digunakan untuk menopang kebutuhan pangan desa dan mendukung kegiatan sosial masyarakat.

Sinergi Desa, Petani, dan Pariwisata

Dewa Ketut Raka menegaskan bahwa Pemerintah Desa Kedisan tidak hanya mendukung secara simbolis, tetapi juga mendorong kelompok tani lain untuk bertransformasi ke pertanian ramah lingkungan.

“Tugas kami di desa adalah menjaga agar petani tetap semangat dan terbantu. Dukungan dari The Nusa Dua menjadi contoh sinergi nyata antara pertanian dengan sektor pariwisata,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan General Manager ITDC The Nusa Dua, I Made Agus Dwiatmika, yang menekankan pentingnya dukungan lintas sektor untuk mewujudkan green economy di Bali.

“Hasil pertanian organik seperti ini memberikan nilai tambah pada pariwisata kita. Wisatawan kini semakin peduli dengan pangan sehat dan konsep wisata hijau. Ke depan, kami ingin produk pertanian organik Bali dapat secara konsisten menyuplai kebutuhan hotel dan restoran di kawasan pariwisata,” jelas Dwiatmika.

Menatap Masa Depan Hijau

Bagi Desa Kedisan, kolaborasi ini diharapkan menjadi contoh untuk desa-desa lain di Bali dalam membangun ekosistem pertanian yang berkelanjutan, mandiri, dan selaras dengan pariwisata.

“Kami yakin kalau petani maju, desa juga maju. Begitu pula pariwisata akan lebih berkualitas karena didukung pangan yang sehat dan ramah lingkungan,” pungkas Kades Dewa Ketut Raka. (TimNewsyess)


Penulis : Tim Klungkungnews


Siapa Calon Bupati Buleleng 2024 Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024



Siapa Calon Wakil Walikota Denpasar Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024