Tokoh
Advokat Wayan Sumardika Soroti Peran Strategis Pecalang dalam Menjaga Keamanan Bali: "Mereka Harus Diberdayakan, Bukan Dibiarkan"
Minggu, 04 Mei 2025
Advokat, asal bakas Klungkung Sumardika
Denpasar | Newsyess.com - 4 Mei 2025 – Ancaman keamanan dan potensi konflik sosial di klungkungnews.com/tag/Bali">Bali kian kompleks, seiring meningkatnya arus masuk pendatang dan dinamika sosial yang terus berubah. Dalam menghadapi kondisi ini, Advokat I Wayan Sumardika, S.H., CLA, yang juga dikenal sebagai pemerhati sosial, menegaskan pentingnya memperkuat peran pecalang sebagai garda terdepan dalam menjaga stabilitas di tingkat desa adat.
Menurut Sumardika, keamanan klungkungnews.com/tag/Bali">Bali sejatinya bukan semata tanggung jawab aparat penegak hukum, tetapi menjadi tanggung jawab kolektif seluruh elemen masyarakat, termasuk lembaga adat. “Polisi memang punya kewenangan resmi dalam menjaga kamtibmas, namun masyarakat juga punya tanggung jawab moral. Dan di klungkungnews.com/tag/Bali">Bali, pecalang adalah instrumen adat yang sangat vital dalam hal ini,” tegasnya.
Pecalang Butuh Pembekalan dan Fasilitas
Sumardika menyebutkan bahwa ada sekitar 1.500 desa adat di klungkungnews.com/tag/Bali">Bali, yang masing-masing memiliki pecalang sebagai penjaga tradisi dan ketertiban lokal. Namun, sayangnya, belum semua pecalang dibekali dengan ilmu, pelatihan, dan fasilitas yang memadai.
“Pecalang harus dibekali keilmuan agar bisa bertindak elegan, terukur, dan sesuai aturan. Mereka harus tahu tupoksi (tugas pokok dan fungsi) mereka, tidak mengambil alih fungsi aparat negara seperti polisi, tetapi tetap mampu mendeteksi potensi kerawanan sosial di wilayah adatnya,” ungkapnya.
Ia mendorong agar pemberdayaan pecalang dilakukan secara terstruktur oleh Majelis Desa Adat (MDA) di tingkat kecamatan dan kabupaten. “Pembinaan harus diserahkan ke wilayah masing-masing. Pemerintah daerah sebaiknya ikut hadir membantu dari sisi anggaran operasional,” tambahnya.
Perlu Dukungan Anggaran dan Subsidi Operasional
Soal kebutuhan sarana dan prasarana, Sumardika menekankan perlunya dukungan konkrit dari pemerintah daerah. “Misalnya satu motor patroli untuk tiap desa adat, atau setidaknya subsidi operasional. Itu sangat membantu pecalang agar bisa menjalankan fungsi pengamanan dengan baik,” jelasnya.
Ia mencontohkan Kabupaten Badung sebagai daerah yang sudah memberi perhatian besar terhadap desa adat, termasuk penganggaran untuk operasional pecalang.
“Anggaran tentu tergantung kemampuan daerah. Tapi subsidi silang dari provinsi ke kabupaten bisa menjadi solusi. Pecalang perlu dilengkapi, minimal agar kehadiran mereka terlihat dan membuat potensi pelaku kejahatan berpikir dua kali,” katanya.
Pecalang Mitra Strategis Aparat Negara
Dalam sistem keamanan lokal, Sumardika menegaskan bahwa pecalang bukan bawahan polisi, tetapi mitra strategis, khususnya dalam pelaksanaan tugas-tugas sosial dan adat. Mereka bisa dilibatkan dalam kegiatan publik, seperti pengamanan pameran, upacara keagamaan, hingga patroli lingkungan.
Baca juga:
Hidupkan Kembali Kulkul Bulus: Seruan Advokat Sumardika untuk Bali yang Aman dari Ancaman Kamtibmas
“Kalau polisi punya Bhabinkamtibmas dan TNI punya Babinsa di desa, maka pecalang adalah mitra pengamanan adat. Pelibatan mereka dalam setiap kegiatan penting akan meningkatkan rasa aman dan keterlibatan masyarakat,” ucapnya.
Peringatan Keras untuk Pemerintah: Jangan Backing-i Ormas
Dalam kesempatan yang sama, Sumardika juga mengingatkan pemerintah untuk tidak memberi ruang atau membacking-i ormas yang bertindak di luar hukum. Menurutnya, konflik sosial yang terjadi selama ini banyak dipicu oleh oknum kekuasaan yang menjadikan ormas sebagai alat kekuatan politik.
“Pemerintah harus netral dan berdiri untuk seluruh rakyat. Jika ormas digunakan oleh oknum penguasa sebagai alat tekanan atau penjaga kepentingan, maka konflik akan terus terjadi. Rakyatlah aset terbesar bangsa ini, bukan segelintir organisasi,” ujarnya tajam.
Ia mencontohkan keberhasilan Kapolda klungkungnews.com/tag/Bali">Bali sebelumnya, Irjen Petrus Golose, dalam menjaga ketertiban karena pendekatannya yang sinergis dan tegas terhadap potensi ancaman.
“Ketika semua komponen, termasuk pecalang, dilibatkan secara sinergis dan pemerintah bertindak netral serta adil, maka keamanan klungkungnews.com/tag/Bali">Bali akan tetap terjaga. Setidaknya, kita bisa “meminimalisir kerawanan”, meski tak bisa menjamin nihil sepenuhnya,” pungkasnya. (TimNewsyess)
Penulis : Tim Klungkungnews
Polling Dimulai per 1 Maret 2024
Polling Dimulai per 1 Maret 2024