Tokoh
Made Budiasa Ngayah di Pura Dalem Gede Peliatan: Dukung Pelestarian Tari Sakral Bali
Selasa, 13 Mei 2025
Made budiasa dprd ubud
Bersama generasi muda, Budiasa harapkan tradisi ngayah tetap hidup dan menjadi kekuatan spiritual serta budaya masyarakat klungkungnews.com/tag/Bali">Bali
Gianyar | Klungkungnews.com – Anggota DPRD Kabupaten Gianyar dari Daerah Pemilihan (Dapil) Ubud, I Made Budiasa, M.Si., dari Fraksi PDI Perjuangan, menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian budaya dan spiritualitas klungkungnews.com/tag/Bali">Bali dengan ngayah di Pura Dalem Gede, Desa Adat Peliatan, Rahayu, pada Selasa malam, 13 Mei 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Budiasa turut ngayah dan foto bersama adik-adik penari Rejang Renteng dan Baris Tombak, serta para penari Parwa Barakalah, mempersembahkan tari sakral yang menjadi bagian dari rangkaian upacara adat di pura tersebut. Kehadiran Budiasa tidak sekadar sebagai tokoh masyarakat, namun sebagai bagian dari warga adat yang ikut menjalankan swadharma-nya kepada desa, kala, dan patra.
“Tari-tarian ini bukan sekadar hiburan atau pertunjukan seni. Ini adalah bagian dari yadnya, persembahan suci kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Maka dari itu, ngayah menari di pura adalah bentuk tanggung jawab rohani dan budaya,” ujar Budiasa saat ditemui seusai pementasan.
Menurutnya, Tari Rejang Renteng dan Baris Tombak memiliki makna spiritual mendalam sebagai bentuk penyambutan serta penguatan energi suci dalam upacara. Sementara Tari Parwa Barakalah, yang merupakan bagian dari dramatari sakral, memuat pesan-pesan moral yang diwariskan turun-temurun dalam tradisi klungkungnews.com/tag/Bali">Bali.
Budiasa juga menegaskan bahwa keterlibatan generasi muda dalam ngayah adalah indikator bahwa nilai-nilai luhur budaya klungkungnews.com/tag/Bali">Bali masih mengakar kuat di tengah arus globalisasi.
“Saya sangat bangga melihat adik-adik dan anak-anak muda dengan tulus ngayah menari di pura. Ini adalah bentuk nyata regenerasi budaya. Kita harus rawat ini bersama-sama,” tegasnya.
Sebagai anggota legislatif, Budiasa juga berkomitmen terus mendorong kebijakan yang mendukung pelestarian budaya lokal, termasuk perlindungan tarian sakral dan ruang-ruang sakralnya. Ia menekankan pentingnya sinergi antara desa adat, pemerintah, dan masyarakat dalam menjaga kesucian tari-tarian wali dan bebali agar tidak tergerus oleh komersialisasi maupun penyalahgunaan fungsi.
“Pura adalah ruang suci, dan tari sakral adalah bagian dari ritual. Jangan sampai fungsi sakral ini bergeser. Saya juga berharap generasi muda memahami bahwa ngayah bukan hanya kewajiban adat, tapi juga ladang spiritual dan pengabdian,” tambah Budiasa.
Baca juga:
klungkungnews.com/read//luncurkan-program-mulia-bernama-tabunga-lpd-desa-adat-timpag-tabanan-hanya-setor-rp-1-juta-biaya-ngaben-hingga-memukur-ditanggung" target="_self" title=" Luncurkan Program Mulia bernama TABUNGA: LPD Desa Adat Timpag Tabanan Hanya Setor Rp 1 Juta, Biaya Ngaben hingga Memukur Ditanggung"> Luncurkan Program Mulia bernama TABUNGA: LPD Desa Adat Timpag Tabanan Hanya Setor Rp 1 Juta, Biaya Ngaben hingga Memukur Ditanggung
Rangkaian kegiatan malam itu berjalan khidmat dan penuh nuansa sakral. Warga dan krama desa pun memberikan apresiasi atas kehadiran Budiasa yang secara langsung ikut ngayah, mencerminkan nilai kepemimpinan yang menyatu dengan akar budaya masyarakat. (TimNewsyess)
Penulis : Tim Klungkungnews
Polling Dimulai per 1 Maret 2024
Polling Dimulai per 1 Maret 2024