Tokoh

Kembangkan Akses Air Bersih ke Dua Banjar Kades Desa petak Tambahan: Wujudkan Mandiri Air dari Anugerah  dari Air Tirta Pura Gunung Mertha 

 Senin, 19 Mei 2025

Kades desa petak gianyar


Gianyar, 19 Mei 2025 Desa Petak terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan warganya melalui pengelolaan sumber daya alam secara mandiri. Salah satu langkah strategis tersebut adalah pengembangan jaringan air bersih yang kini akan menjangkau dua banjar tambahan di wilayah Madangan. Hal ini disampaikan langsung oleh Perbekel Desa Petak, Anak Agung Gde Mayun Purnama, saat ditemui Newsyess di Kantor Madangan, Senin (19/5).

Pengembangan jaringan air bersih ini merupakan kelanjutan dari keberhasilan pemanfaatan sumber mata air suci  air Tirta pura Gunung Mertha yang terletak di kawasan Pura Gunung Merta, Banjar Madangan Kaja. Air ini dipercaya sebagai anugerah (pijer) dari Dewa Sesunan Gunung mertha , dan telah sejak tujuh tahun lalu dimanfaatkan secara langsung oleh warga melalui sistem distribusi air bersih yang dibangun bersama para relawan dan tokoh masyarakat.

“Awalnya banyak yang meragukan air ini bisa diangkat ke pemukiman, karena letaknya jauh di bawah. Tapi dengan semangat gotong royong, dan dukungan dari para relawan, akhirnya bisa diwujudkan. Airnya bersih, sudah diuji laboratorium, dan langsung bisa diminum,” ujar Mayun Purnama.

Air dari pura Gunung kini telah mengalir ke rumah-rumah warga, termasuk kantor desa, melalui jaringan perpipaan dan kran umum yang dikelola secara mandiri. Biaya langganan pun sangat terjangkau, hanya sekitar Rp20.000 per bulan per rumah tangga, jauh di bawah harga pasaran air bersih komersial.

Pengelolaan air ini berada di bawah koordinasi lembaga usaha desa adat Madangan Kaja, namun juga memberikan kontribusi kepada pemerintah Desa Petak sebagai bagian dari kerja sama dan gotong royong antarlembaga adat dan dinas.

Dana Rp600 Juta dari Bupati Gianyar untuk Ekspansi Jaringan

Tahun ini, pengembangan sistem air bersih difokuskan pada dua banjar di bagian  yakni Banjar Madangan Kaja dan Banjar Umahanyar. Desa Petak telah berhasil mengajukan proposal pengembangan ke Pemerintah Kabupaten Gianyar melalui Dinas PUPR, dan telah disetujui dengan bantuan dana sebesar Rp600 juta.

Dari dana tersebut, akan dibangun sekitar 28–30 Sambungan Rumah (SR) baru. Warga lain yang belum terjangkau namun ingin ikut serta dapat mendaftar secara mandiri dengan biaya pemasangan sekitar Rp500.000 hingga Rp550.000 per titik.

“Harapannya, seluruh warga bisa mengakses air bersih ini, dengan biaya terjangkau dan sistem yang berkelanjutan. Kalau kebutuhan airnya besar dan masyarakatnya antusias, tentu ke depannya kita akan perluas lagi ke banjar lainnya,” tambah Kades Mayun Purnama.

Air sebagai Akar Kesejahteraan

Bagi masyarakat Desa Petak, air bukan sekadar kebutuhan sehari-hari, tapi juga sumber kehidupan dan simbol kesejahteraan. Pengelolaan yang berbasis adat, spiritual, dan partisipasi masyarakat ini menjadi contoh bagaimana desa bisa mandiri dan berdaulat atas sumber daya alamnya.

“Sumber air kita ini bukan kita jual ke masyarakat. Tapi warga hanya ikut berkontribusi untuk perawatan mesin dan infrastruktur. Semangatnya adalah berbagi anugerah untuk kesejahteraan bersama,” tegasnya.

Pemerintah Desa Petak optimis, pengembangan jaringan air bersih akan terealisasi di tahun 2025 ini, dan ditargetkan menjangkau seluruh banjar secara bertahap. Dengan semangat kolaborasi, Desa Petak membuktikan bahwa air bisa menjadi fondasi kemandirian dan harmoni antara alam, budaya, dan masyarakat. (TimNewsyess)


Penulis : Tim Klungkungnews


Siapa Calon Bupati Buleleng 2024 Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024



Siapa Calon Wakil Walikota Denpasar Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024