Tokoh
Jero Bendesa Adat Apresiasi Inovasi LPD Peliatan Hadirkan “Dana Penguatan Desa” untuk Kemandirian Ekonomi Adat
Minggu, 26 Oktober 2025
Jero Bendesa adat peliatan
Gianyar |
Langkah inovatif Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Peliatan, Ubud, Gianyar, dalam meluncurkan program “Dana Penguatan Desa” mendapat apresiasi tinggi dari Bendesa Adat Peliatan, Cokorda Putra Wisnu Wardana. Program ini dinilai sebagai terobosan visioner yang mampu memperkuat kemandirian ekonomi, sosial, dan spiritual masyarakat adat di tengah arus globalisasi ekonomi modern.
Program Dana Penguatan Desa ini bersumber dari 2% pendapatan LPD setiap bulan, dengan kisaran nilai Rp 45 juta hingga Rp 60 juta per bulan, dan kini telah ditingkatkan menjadi Rp100 juta per bulan berkat efisiensi dan komitmen kuat pengurus serta dukungan Badan Pengawas LPD.
Apresiasi Bendesa Adat: LPD Sebagai Pilar Ekonomi dan Spiritualitas Desa
Dalam wawancaranya bersama Newsyess.com, Minggu (26/10/2025), Cokorda Putra Wisnu Wardana menyampaikan rasa bangga dan terima kasihnya kepada seluruh jajaran LPD atas inovasi dan dedikasi mereka dalam memperkuat desa adat melalui kebijakan ini.
“Saya sangat mengapresiasi ide dan kerja keras prajuru serta pengawas LPD. Ini bukan sekadar alokasi dana, tapi bentuk tanggung jawab moral dan spiritual terhadap krama adat. LPD Peliatan telah menunjukkan bagaimana lembaga adat bisa mengelola keuangan secara profesional, namun tetap berlandaskan nilai-nilai luhur Bali,” ujar Cokorda Putra Wisnu Wardana.
Menurutnya, sinergi antara prajuru, pengawas, dan lembaga adat menjadi kunci utama keberhasilan program tersebut. Melalui komunikasi yang transparan dan koordinasi rutin, setiap keputusan yang diambil selalu berpijak pada hasil Paruman Sabha Pamutus Desa Adat Peliatan, sehingga seluruh proses berjalan terbuka dan akuntabel.
Sinergi Pengurus dan Pengawas LPD yang Profesional
Kebijakan Dana Penguatan Desa ini juga lahir dari kerja sama erat antara pengurus dan badan pengawas LPD yang memiliki latar belakang profesional, mulai dari pensiunan bank hingga konsultan publik. Dari keahlian mereka muncul rancangan teknis pengelolaan dana yang terukur dan berkelanjutan, disahkan secara resmi melalui paruman desa.
“Kami banyak belajar dari LPD lain yang sudah lebih dulu menerapkan program serupa. Namun, rancangan di Peliatan kami sesuaikan dengan kondisi dan potensi lokal. Tujuannya sederhana: agar desa adat punya sumber dana tetap yang bisa menopang kegiatan sosial, budaya, dan keagamaan,” ujar salah satu pengurus LPD.
Fokus pada Penguatan Ekonomi, Budaya, dan Infrastruktur Adat
Desa Adat Peliatan yang menaungi 39 pura memiliki kebutuhan adat yang besar dan beragam. Melalui Dana Penguatan Desa, LPD ingin memastikan bahwa pembangunan dan pelestarian adat tidak tergantung pada bantuan eksternal, tetapi tumbuh dari kekuatan ekonomi masyarakat sendiri.
Dana yang dikumpulkan akan digunakan untuk mendukung:
* Perbaikan dan pembangunan pura
* Pembinaan seni, budaya, dan tradisi
* Pemberdayaan ekonomi krama desa
* Penguatan kelembagaan adat dan LPD
“Kami ingin dana ini menjadi fondasi kemandirian desa adat. Dengan adanya sumber dana tetap, setiap kegiatan adat bisa berjalan lebih terencana, tanpa mengurangi semangat gotong royong masyarakat,” jelas Cokorda Putra Wisnu Wardana.
Menuju Desa Adat yang Mandiri dan Ajeg
Dengan target dana hingga Rp100 juta per bulan, LPD Desa Adat Peliatan diperkirakan dapat menghimpun sekitar Rp1,2 miliar per tahun, yang kemudian akan digabungkan dengan 20% laba tahunan LPD untuk mendukung berbagai program prioritas desa adat mulai tahun 2026.
“Kami ingin memastikan seluruh program ini dikelola secara transparan, profesional, dan tetap berlandaskan adat istiadat. Harapan saya, LPD Peliatan bisa menjadi contoh bagi desa adat lainnya di Bali,” pungkas Bendesa Adat Peliatan.
LPD sebagai Teladan Ekonomi Berbasis Kearifan Lokal
Melalui langkah nyata ini, LPD Desa Adat Peliatan tidak hanya menjadi lembaga keuangan yang sehat, tetapi juga penopang utama kemandirian ekonomi adat, memperkuat spiritualitas, dan menjaga kelestarian budaya Bali.
Program Dana Penguatan Desa menjadi bukti bahwa kemajuan ekonomi tidak harus meninggalkan akar budaya justru dengan kearifan lokal dan tata kelola yang transparan, desa adat dapat tumbuh mandiri dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang. (Tim Newsyess)
Penulis : Tim Klungkungnews
Polling Dimulai per 1 Maret 2024
Polling Dimulai per 1 Maret 2024