Tokoh

Dari Dunia Akademik ke Panggilan Ngayah untuk Adat dan Bali, Inilah Salah satu Putra Bali  DR. Drs. Arya Bagiastra. 

 Kamis, 25 September 2025

Salah tokoh muda bali Arya Bagiasta


 

Jakarta | Nama DR. DRS. ARYA BAGIASTRA, A.Md., SE., SH., MH., MM., MBA., FSAI., AAIJ., AMRP., CLA., CTA. telah lama harum di dunia aktuaria, hukum, asuransi, dana pensiun, pasar modal dan manajemen 
Indonesia.  

Lebih dari 35 tahun ia mengabdi di tanah rantau (Jakarta), mengasah diri sebagai aktuaris publik, konsultan hukum, advokat, sekaligus akademisi. Namun, di balik gelimang prestasi, ada panggilan suci yang kini mengetuk hatinya : pulang ke tanah kelahiran untuk ngayah adat, menjaga tradisi, dan mengabdi bagi masyarakat Bali. 

Panggilan Leluhur, Jalan Pulang ke Adat 
Sejak 1989 Arya meniti karier di luar Bali. Dunia profesional memberinya ruang luas untuk berkiprah. Gelar Doktor  Hukum dengan predikat *cum laude yang baru ia raih, menambah daftar panjang pencapaiannya. Tetapi di tengah semua itu, ia merasa ada kewajiban yang jauh lebih luhur : ngayah untuk adat, tradisi, budaya, dan agama dresta bali di tanah leluhur. 

“Sudah saatnya pulang. Setelah 36 tahun di rantauan, kini ada panggilan batin untuk kembali ngayah. Bukan hanya sebagai tugas sosial, tapi sebagai persembahan tulus kepada leluhur dan desa adat,” ungkapnya penuh haru. 

Ngayah sebagai Jalan Hidup 
Keterlibatannya di Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali dan Forum Gerakan Adat Senusantara (FORGAS) & Aliansi Kebhinekaan Bali  adalah wujud nyata tekad itu. Bagi Arya, ngayah bukan sekadar ritual, melainkan jalan hidup yang memelihara harmoni jagat Bali. 

Ia percaya, sehebat apa pun pencapaian duniawi, semua harus bermuara pada dharma dan pengabdian. “Ilmu, gelar, jabatan dan pengalaman hanyalah sarana. Yang utama adalah bagaimana kita kembali ke masyarakat, mendampingi umat, menjaga adat dan budaya Bali agar tetap lestari,” tambahnya. 
   
Antara Akademik dan Sosial 
Meski dikenal sebagai profesional dengan lisensi bergengsi mulai dari aktuaris publik, advokat, pasar modal, audit hukum, ahli asuransi, ahli manajemen risiko, konsultan hukum  hingga pengacara  pajak,  Arya tetap rendah hati. Baginya, semua pencapaian itu hanyalah bekal untuk memperkuat kiprahnya di masyarakat. 

Dalam berbagai kesempatan, ia juga menegaskan pentingnya menyatukan ilmu modern dengan kearifan lokal. “Aktuaris mengajarkan matematika, statistik dan hitungan merupakan estimasi mendekati kepastian, hukum menuntun pada keadilan, tapi adat dan budaya Bali mengajarkan keseimbangan hidup. Ketiganya harus berjalan seiring,” ujarnya. 

Dedikasi untuk Bali ke Depan 
Kini, Arya memilih jalan pulang : mengabdikan diri di desa, di pura, di banjar, dan di forum adat. Ia ingin menutup perjalanan panjangnya dengan persembahan sosial dan spiritual, menjadikan hidupnya bukan sekadar deretan gelar, melainkan jejak ngayah untuk nusa, bangsa, dan agama. 

“Prestasi boleh ada, tetapi kebanggaan sejati adalah saat kita bisa kembali memberi untuk Bali, menjaga adat, dan tetap rendah hati dalam ngayah,” pungkasnya. (TimNewsyess)


Penulis : Tim Klungkungnews


Siapa Calon Bupati Buleleng 2024 Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024



Siapa Calon Wakil Walikota Denpasar Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024