Denpasar, klungkungnews.com/tag/Bali">Bali – 28 Mei 2025 | Newsyess.com – Ketua Yayasan Kesatria Keris klungkungnews.com/tag/Bali">Bali (YKKB), I Ketut Putra Ismaya Jaya atau yang akrab disapa Jro Bima, secara terbuka menyatakan telah mencabut sumpahnya yang dahulu diucapkan untuk tidak akan masuk partai politik. Keputusan ini diambil setelah melalui perenungan panjang, konsultasi spiritual dengan para sulinggih, dan upacara adat yang khusyuk.

“Saya memohon Manasampura, permakluman dari masyarakat klungkungnews.com/tag/Bali">Bali dan Indonesia. Saya telah mencabut sumpah saya dengan keyakinan penuh bahwa ini untuk tujuan yang lebih besar demi tanah klungkungnews.com/tag/Bali">Bali,” ujar Jro Bima dalam pernyataan terbukanya.

Sumpah Lama yang Dilandasi Idealisme
Lima tahun lalu, Jro Bima pernah bersumpah tidak akan masuk partai politik dalam bentuk apapun, dengan keyakinan bahwa perjuangan untuk klungkungnews.com/tag/Bali">Bali bisa dilakukan secara independen. Ia bahkan sempat menolak tawaran uang sebesar Rp25 miliar yang datang bersamaan dengan dorongan untuk mencalonkan diri dalam Pemilu DPR RI, karena ingin tetap memegang komitmennya.

“Saya pernah ditawari jabatan wakil bupati, bahkan untuk jadi bupati oleh salah satu partai nasional. Tapi saya tolak. Karena saya masih ingat sumpah saya,” kenangnya.

Realitas Politik dan Tekanan Sosial
Namun, setelah mencoba berjuang di luar sistem partai dan gagal mendapat dukungan signifikan dalam pemilu, Jro Bima mulai menyadari bahwa realitas di lapangan berbeda.

“Masyarakat ternyata tetap memilih partai. Ketika saya maju tanpa partai, saya kalah. Dan ketika saya jatuh, tidak ada yang peduli. Yayasan saya pun kesulitan tanpa sponsor,” ucapnya lirih.

Kondisi tersebut membuatnya mempertimbangkan ulang jalur perjuangannya. Setelah berdiskusi dengan keluarga, rekan di yayasan, dan meminta petunjuk spiritual, ia memutuskan bahwa sumpah tersebut dapat dicabut asal demi tujuan yang lebih mulia.

Restu Para Sulinggih dan Tanda-Tanda Spiritual
Keputusan mencabut sumpah tidak diambil dengan gegabah. Jro Bima mengaku meminta petunjuk dari orang suci seperti Ida Ratu Prande dan Ida Ratu Begawan. Kedua tokoh spiritual tersebut menyatakan bahwa sumpah boleh dicabut, asal dilakukan dengan upakara adat di tempat bersumpah dahulu, dan dengan niat yang tulus untuk kepentingan masyarakat luas.

Pada 11 April 2025, Jro Bima menggelar upacara pencabutan sumpah di Pura tempat ia dulu bersumpah. Dalam prosesi itu, ia mengaku mengalami kerauhan dan tubuhnya ditapakan oleh Ida Bhatara.

“Ada kunang-kunang kuning berputar-putar di sekitar saya. Itu bukan kebetulan. Itu pertanda bahwa Betara benar-benar napak ke badan saya,” tuturnya, sambil menyebut momen tersebut terekam dalam video yang akan dipublikasikan.

Pencabutan Sumpah, Tanggung Jawab Spiritual
Dalam budaya klungkungnews.com/tag/Bali">Bali, sumpah adalah hal sakral. Jro Bima menyadari konsekuensi besar dari pencabutannya, namun ia siap menanggung risiko spiritual apapun jika kelak ia mengingkari alasan pencabutannya.

“Saya bersumpah: Jika saya berbohong, biarlah saya disengkalai dan disiksa oleh hidup Betara. Tapi ini bukan untuk ambisi pribadi. Ini demi keluarga saya, yayasan saya, dan tanah klungkungnews.com/tag/Bali">Bali,” tegasnya.

Ia juga mencontohkan bahwa banyak tokoh nasional yang menggunakan partai sebagai alat perjuangan, seperti Kang Dedi Mulyadi, yang menurutnya tetap mampu berbuat nyata meski melalui jalur politik.

Menata Langkah Baru
Kini, setelah membuka jalan masuk ke partai, Jro Bima menyatakan bahwa ia tidak mengejar jabatan semata, melainkan alat untuk memperjuangkan hal-hal besar yang selama ini ia suarakan melalui yayasan.

“Saya ingin masyarakat tahu, perjuangan saya tidak berubah. Hanya jalannya yang kini berbeda. Partai adalah kendaraan, tapi arah dan tujuannya tetap: klungkungnews.com/tag/Bali">Bali yang kuat, adat yang lestari, dan masyarakat yang sejahtera,” pungkasnya. (TimNewsyess)