Denpasar |  Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Tutik Kusuma Wardhani, terus menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat Bali yang terdampak banjir bandang. Tidak hanya berbicara di forum parlemen, Bu Tutik hadir langsung di tengah warga, menyerap aspirasi sekaligus menyalurkan bantuan sosial.

Pada kunjungannya, Sabtu (20/9), Tutik membagikan 50 paket sembako di tiga titik berbeda: Jalan Siulan, Denpasar Timur; Gang Grubug Permai, Banjar Kedaton, Kesiman Petilan, Denpasar Timur; serta komunitas Semeton Rantauan Dukuh Penaban di Denpasar. Ini menjadi kali ketiga Tutik turun langsung pasca banjir yang melanda ibu kota Provinsi Bali tersebut.

“Kalau saya ada di Bali, saya pasti turun. Aspirasi masyarakat harus didengar langsung, tidak cukup hanya lewat laporan. Warga butuh semangat agar tidak putus asa,” ujar Tutik.

Serap Aspirasi, Cari Solusi

Selain menyerahkan bantuan, Tutik berdialog dengan warga terdampak. Ia menemukan masalah penyempitan sungai dan saluran air yang ditutup akibat pembangunan masif sehingga memicu banjir.

“Ada saluran-saluran air yang ditutup, dibelokkan, bahkan dipersempit. Ini tidak boleh dibiarkan. Saya akan koordinasi dengan dinas teknis, termasuk Kementerian PUPR, agar saluran air dikembalikan sebagaimana mestinya,” tegasnya.

Perjuangkan Normalisasi Sungai dan Infrastruktur

Tutik menyatakan akan membawa aspirasi masyarakat Bali ke DPR RI, terutama lewat koordinasi lintas komisi. Ia menekankan pentingnya normalisasi sungai, perbaikan tata ruang, dan pembangunan infrastruktur yang lebih terarah.

“Sekarang ada tambahan dana daerah dari pusat. Saya akan dorong agar digunakan untuk infrastruktur, bukan untuk hal lain. Inilah kebutuhan mendesak masyarakat Bali,” jelasnya.

Pesan Kesehatan dan Harapan Bangkit

Tutik juga mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesehatan pasca banjir, terutama agar terhindar dari penyakit seperti diare dan DBD.

“Jaga kesehatan, makan yang bergizi, jangan berpangku tangan. Kita semua masyarakat, pemerintah, dan DPR harus berjuang bersama agar Bali bangkit kembali,” katanya.

Pelajaran dari Bencana

Menurut Tutik, musibah banjir ini menjadi pengingat pentingnya menjaga lingkungan dan kehati-hatian dalam pemberian izin pembangunan.

“Bencana ini mengajarkan kita semua untuk lebih peduli pada alam. Pemerintah harus selektif memberi izin pembangunan, masyarakat juga harus ikut gotong royong menjaga lingkungan. Kalau tidak, kita akan sulit mengatasi musibah seperti ini,” pungkasnya.

Dengan konsistensi turun langsung ke lapangan, Tutik Kusuma Wardhani membuktikan bahwa wakil rakyat tidak hanya berperan di meja rapat parlemen, tetapi juga berdiri bersama masyarakat saat bencana menimpa, sekaligus memperjuangkan solusi nyata di tingkat pusat. (TimNewsyess)