Karangasem. 
Penurunan suku bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) baru-baru ini tidak menggoyahkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan BPR bank Perekonomian  rakyat. Salah satu buktinya terlihat dari BPR Mitra Bali Artha Mandiri Karangasem, pyang justru mencatat tingkat kepercayaan nasabah tetap stabil, meski bunga simpanan mengalami penyesuaian.

Direktur Utama BPR Mitra Bali Artha Mandiri, I Putu Darmawan, S.H., menegaskan bahwa penurunan bunga LPS bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Justru, kebijakan tersebut dinilai positif karena membantu menurunkan biaya dana dan mendorong efisiensi sistem keuangan nasional.

“Bunga LPS turun itu bagus, karena otomatis biaya bunga ikut turun. Tapi yang menarik, kepercayaan masyarakat tetap tinggi. Walaupun bunga simpanan menurun, dana masyarakat di BPR kami tetap stabil,” ujar Putu Darmawan saat ditemui di kantor pusat BPR Mitra Bali Artha Mandiri, Senin (3/11/2025).

Nasabah Tetap Tenang, Dana Tetap Aman

Menurutnya, pihak BPR terus melakukan edukasi kepada nasabah agar memahami bahwa penurunan suku bunga bukan berarti penurunan keamanan dana.

“Kami sampaikan kepada nasabah, walaupun bunga turun, tujuan utamanya adalah menjaga keamanan dana mereka. Selama dana disimpan di lembaga resmi yang diawasi  OJK dan dijamin oleh LPS, keamanan nasabah tetap terjamin,” tegasnya.

Lebih lanjut, Putu Darmawan menjelaskan bahwa semua simpanan memang ditawarkan sesuai dengan bunga LPS, namun tetap dalam batas aman dan sesuai regulasi.

“semua produk yang bunganya tetap sesuai arahan pemerintah yakni LPS, tapi kami pastikan semua masih terkendali dan tidak menyalahi aturan. Penurunan bunga sekitar 0,25 persen ini berlangsung bertahap dan kami sambut dengan positif,” jelasnya.

Kredit UMKM Tetap Tumbuh

Meski terjadi penyesuaian bunga simpanan, sektor pembiayaan atau kredit justru menunjukkan tren yang stabil. Menurut Darmawan, kredit untuk pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) masih menjadi fokus utama BPR Mitra Bali Artha Mandiri.

“Kredit kami masih berjalan stabil di kisaran bunga 18 persen per tahun, terutama untuk pelaku UMKM. Besaran ini disesuaikan dengan kondisi ekonomi dan kemampuan pasar. Bagi pelaku usaha kecil, terutama di sektor perdagangan dan produksi lokal, kami tetap berikan bunga yang kompetitif,” katanya.

Saat ini, total aset BPR Mitra Bali Artha Mandiri telah mencapai sekitar Rp 24 miliar, dengan modal inti sekitar Rp 7 miliar. Kredit produktif yang disalurkan rata-rata mencapai Rp1 miliar untuk pelaku usaha mikro hingga menengah.

Optimis terhadap Kebijakan Moneter Nasional

Menanggapi kebijakan penurunan bunga LPS oleh pemerintah, Darmawan menyebut langkah tersebut sebagai upaya strategis untuk menggairahkan perekonomian nasional.

“Kalau penurunan dilakukan bertahap, tentu bagus. Artinya pemerintah ingin memacu pertumbuhan ekonomi dengan cara memperlonggar likuiditas. Kami di BPR menyambut gembira karena hal ini bisa menumbuhkan aktivitas kredit,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa turunnya bunga simpanan tidak serta-merta membuat masyarakat menarik dananya dari BPR. Sebaliknya, masyarakat justru semakin yakin karena lembaga keuangan seperti BPR memiliki peran nyata di akar rumput langsung menyentuh kebutuhan ekonomi rakyat.

“Tidak ada gejolak. Dana masyarakat tetap stabil, kepercayaan tetap tinggi. Ini menunjukkan bahwa masyarakat kini lebih paham arti keamanan dana dan peran BPR dalam menopang ekonomi daerah,” pungkasnya.

Tentang BPR Mitra Bali Artha Mandiri

Sebagai salah satu lembaga keuangan mikro yang berkantor pusat di kabupaten karangasem dan  beroperasi dengan prinsip kehati-hatian, BPR Mitra Bali Artha Mandiri terus memperkuat perannya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan fokus pada sektor UMKM, BPR ini berkomitmen menyediakan layanan keuangan yang mudah dijangkau, aman, dan tetap kompetitif, sejalan dengan visi membangun perekonomian rakyat yang tangguh dan berkelanjutan.
(Tim Newsyess)